CIREBON- Tingkat konsumsi daging masyarakat menjelang Idul Fitri terus meningkat. Hal ini terbukti dengan banyaknya permintaan dari para konsumen terhadap komoditas daging di sejumlah pasar tradisional di Kota Cirebon, kemarin. Walaupun harus membeli dengan harga yang lebih mahal dari hari biasanya, masyarakat tak bisa mengelak. Mereka tetap membeli demi kebutuhan konsumsi di hari Lebaran. Kenaikan harga seolah menjadi tren tersendiri ketika menjelang dan sesudah Idul Fitri. Harga melambung karena permintaan yang meningkat. Sesudah Idul Fitri harga melambung karena minimnya stok barang akibat para agen masih banyak yang tutup, sehingga stok barang tersendat. Pantauan Radar pada H-3 Lebaran di Pasar Perumnas, harga daging sapi melonjak hingga Rp110.000/kg. Sedangkan di Pasar Kanoman harga daging sapi lebih murah, yakni Rp100.000/kg. \"Perbedaan harga ini, karena setiap pasar memiliki karakteristik pasar masing-masing,\" ungkap pedagang daging di Pasar Perumnas, Ibu Daus (54). Menurut Ibu Daus, harga daging akan terus melonjak selama menjelang Lebaran. Selama musim Lebaran ini, ia pun menambah jumlah stok daging sebanyak 1 kwintal daging. Daging yang dijajakan sejak pagi hari, jumlah daging yang ia jual pun hampir habis menjelang sore hari. \"Kalau hari biasanya paling juga sedia stok cuma 30-50 kilogram,\" ucapnya. Umumnya para konsumen, sambung Ibu Daus, membeli daging paling sedikit 1 kg dan paling banyak 5 kg. \"Tergantung kebutuhannya, kalau keluarga banyak, ya belinya juga banyak,\" tukasnya. Terpisah, salah satu pedagang daging di Pasar Kanoman, Maman (40), mengakui sudah mulai merasakan keramaian sejak dua hari terakhir. Di Pasar Kanoman sendiri harga daging sapi terus naik tiap hari. Daging sapi yang semula Rp95.000 naik menjadi Rp100.000/kg, daging kambing dari Rp100.000 naik menjadi Rp120.000/kg dan daging ayam negeri dari Rp32.000 naik menjadi Rp35.000/kg, serta daging ayam kampung Rp60.000/kg. (jml)
Kategori :