CIREBON - Era pandemi Covid-19 membuat dunia pendidikan serba terbatas. Meski demikian, bukan berarti pendidikan mandek. Hadirnya era teknologi, khususnya media sosial, membuat pembelajaran tetap dilakukan secara daring.
Begitu juga Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, menggelar Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) tidak lagi berkelompok. Tapi masing-masing di kampung halamannya.
Bahkan, pelepasan KKN PPM yang digelar kemarin (9/2), dilakukan secara virtual. Hanya dua orang perwakilan mahasiswa yang dilepas secara simbolis dengan disaksikan peserta KKN secara daring.
Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM), Harmono SH MH mengatakan, KKN PPM tahun 2021 ini diikuti sebanyak 500 mahasiswa. Mereka akan menjalani KKN selama 35 hari, terhitung mulai tanggal 9 Februari hingga 16 Maret 2021.
Ke-500 mahasiswa peserta KKN PPM ini, kata Harmono, berasal dari fakuktas hukum 157 orang, FKIP 240 orang, FISIP 4 orang, Fakultas Teknik 27 orang, dan Fakultas Kedokteran sebanyak 72 orang.
“Selama KKN PPM, akan mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing lapangan (DPL) sebanyak 26 orang,” kata Harmono.
Tema KKN tahun ini, kata Harmono, adalah; Komitmen Mengabdi dan Memberdayakan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19. Mereka akan menjalani KKN di tempat tinggal masing-masing, menganalisis dan menggali potensi di desa dan memberdayakan masyarakat. Tujuannya bagaimana mahasiswa bisa membantu mencegah penularan Covid-19 dengan cara disiplin mengenakan masker, cuci tangan, dan menjaga jarak.
Mantan Humas UGJ ini membeberkan, mengacu surat LLDIKTI Wilayah IV Nomor 6806/LL4/KM/2020 tanggal 16 Oktober 2020, yaitu tentang Program Kuliah Kerja Nyata Tematik Duta Perilaku Pencegahan Covid-19, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi UGJ dalam melaksanakan program dan kegiatan komunikasi informasi, serta edukasi perilaku hidup sehat dalam masa pandemi Covid-19. Sehingga, perilaku perubahan di masyarakat menjadi lebih disiplin dan patuh dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.
Rektor UGJ, Prof Dr Mukarto Siswoyo MSi mengatakan, KKN bagian implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi. Ada proses pengabdian masyarakat secara simultan. Rektor berpesan kepada mahasiswa agar menjadi sosok yang hadir di tengah masyarakat serta melakukan hal-hal positif.
“Ini memang berbeda. Di tengah pandemi tidak seperti tahun sebelumnya. Sekarang menjadi serba terbatas, tapi sebagai insan terbatas, kita jangan mundur,” tandasnya.
“Meski dilakukan di alamat sesuai KTP mahasiswa, KKN tahun ini justru perlu usaha ekstra. Terutama menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” pungkasnya. (abd/adv)