Inti perdebatannya adalah: apakah pidato Trump di depan pendukungnya 6 Januari, pagi, itu melanggar konstitusi.
Republik berpendapat tidak. Itu dijamin konstitusi. Yakni di pasal kebebasan berbicara dan berpendapat.
Prof Raskin bersandar pada putusan hakim agung (waktu itu) Oliver Wendell Holmes Jr.
\"orang tidak boleh berteriak \'ada kebakaran!` di dalam gedung bioskop yang penuh dengan penonton,\" ujar Holmes seperti dikutip Raskin.
Maksudnya, teriakan orang di gedung bioskop seperti itu tidak bisa dikategorikan dalam kebebasan berbicara –seperti yang dimaksud dalam konstitusi.
\"Trump ini\", kata Raskin \"bukan saja seperti orang yang berteriak di dalam gedung bioskop, melainkan ia itu seperti kepala pemadam kebakaran yang menciptakan kebakaran,\" ujar Raskin.
Menurut Raskin, pidato Trump hari itu adalah hasutan untuk melakukan pemberontakan. Terbukti begitu pidato itu selesai mereka berangkat ke Capitol, memaksa masuk dan menguasainya.
Tulisan ini tentu tidak bisa menunggu berakhirnya sidang itu. Tapi untuk bisa mendapat dukungan suara 2/3 rasanya sulit.
Gejalanya sudah terlihat. Sepanjang Raskin membeberkan alasan, anggota Senat dari Partai Republik cuek bebek. Menurut laporan media di Amerika mereka lebih banyak menunduk di kursi mereka. Sambil membaca apa saja yang tidak ada hubungannya dengan materi sidang itu. (dahlan iskan)