Saat Cap Go Meh Terjegal Corona

Selasa 16-02-2021,21:30 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

CAP Go Meh tahun 2021 ini, tak bisa dilaksanakan seperti biasanya. Termasuk di Kota Cirebon. Tidak akan ada kemeriahan seperti sebelumnya. Ini tidak lepas dari kondisi pandemi covid 19 yang belum mereda.

Perayaan Cap Go Meh memang sudah menjadi peristiwa budaya. Tidak lagi eksklusif milik warga Tionghoa saja. Melainkan turut diikuti masyarakat banyak.

Bahkan, telah menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Kota Cirebon. Juga di kota-kota lainnya.

Merujuk sejarahnya, Cap Go Meh di Tiongkok pada zaman dahulu diselenggarakan secara khusus serta tertutup. Tidak setiap orang bisa mengikuti acara tahunan ini.

Hanya bagi keluarga istana dan kalangan tertentu saja. Semula, perayaan ini dilakukan untuk menghormati Dewa Thai Yai, dewa tertinggi dalam tradisi Dinasti Han (206 SM-221 M).

Dikutip dari tulisan Herman Tan berjudul “Perayaan Cap Go Meh” dalam Tionghoa.info (27 Oktober 2012), setelah pemerintahan Dinasti Han berakhir, perayaan ini menjadi lebih terbuka untuk umum.

Bahkan, pada masa Dinasti Tang (618-907 M), perayaan ini justru menjadi semacam pesta rakyat yang kemudian dikenal dengan nama Festival Yuanxiao atau Festival Shangyuan.

Di malam Cap Go Meh, seluruh masyarakat akan tumpah-ruah ke jalan dalam suasana meriah dengan hiasan lampion yang beraneka rupa.

Warga dari segala kalangan dan usia dihibur dengan beberapa macam pertunjukan, seperti tarian naga, barongsai, dan lain-lain, juga berbagai wahana permainan. Perayaan Cap Go Meh semakin meriah dengan pesta kembang api.

Baca Juga:

Tags :
Kategori :

Terkait