Merah Putih Berjaya di Tiongkok

Senin 12-08-2013,09:47 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA – Para pebulu tangkis Indonesia menoreh prestasi gemilang dalam ajang Kejuaraan Dunia 2013 di Tianhe Indoor Stadium Guangzhou, Tiongkok. Dua wakil yang lolos ke final berhasil meraih gelar juara. Sukses itu diraih pasangan ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad dan ganda putra Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan yang berjaya pada partai final kemarin. Pencapaian tersebut mengakhiri paceklik juara yang dialami Indonesia di ajang kejuaraan dunia sejak 2007. Pada ajang serupa enam tahun lalu di Kuala Lumpur, pasukan Merah Putih meraih dua gelar dari nomor ganda putra dan ganda campuran. Pasangan Liliyana/Tontowi menjadi juara setelah menang rubber game atas ganda campuran Tiongkok Xu Chen/Ma Jin dengan skor 21-13, 16-21, 22-20. Pertarungan tersebut berlangsung 74 menit dan berakhir dramatis. Laga itu mempertemukan pasangan peringkat pertama dan kedua dunia. Di game ketiga Tontowi/Liliyana sempat tertinggal 18-20 oleh Chen/Jin. Kondisi berubah setelah pasangan Tiongkok itu malah balik tertekan. Deuce pun terjadi. Titik lemah pasangan Tiongkok yang ada pada Jin benar-benar dimanfaatkan Owi/Butet, sapaan Tontowi/Liliyana. Shuttlecock sering diarahkan kepada pemain yang juga turun di ganda putri berpasangan dengan Tang Jinhua tersebut. Pekik kemenangan dari kubu Indonesia lahir setelah drop shot Chen keluar dari arena pertandingan. “Faktor mental menjadi penentu dalam pertandingan penting hari ini (kemarin, red). Yang kami pikirkan hanya berusaha menahan dan mengimbangi permainan lawan,” ucap Owi. Gelar tersebut menjadi pencapaian istimewa bagi Owi. Itu adalah gelar juara dunia yang pertama bagi pemain kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, tersebut. Sementara itu, gelar tersebut adalah yang ketiga bagi Butet. Sebelumnya dia menyabet juara pada edisi 2005 dan 2007 bersama Nova Widianto. Di bagian lain, duet Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan menjadi juara setelah menekuk pasangan Denmrak Mathias Boe/Carsten Mogensen 21-13, 23-21. Itu juga menjadi gelar juara dunia pertama bagi Ahsan. Dia tidak bisa menahan air mata saat lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang. Di sisi lain, itu adalah gelar kedua bagi Hendra setelah meraihnya bersama Markis Kido pada 2007. Secara umum, Indonesia menjadi runner-up Kejuaraan Dunia 2013 dengan koleksi dua gelar juara. Tuan rumah Tiongkok menjadi juara umum dengan 2 emas, 2 perak, dan 4 perunggu. Emas bagi Tiongkok dipersembahkan tunggal putra Lin Dan dan Yu Yang/Wang Xiaoli (ganda putri). Satu gelar lainnya direbut tunggal putri Thailand Ratchanok Intanon yang mengalahkan pemain Tiongkok Li Xuerui. Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Gita Wirjawan hadir langsung di arena pertandingan untuk menyaksikan perjuangan wakil Merah Putih. Dia mengungkapkan rasa bangga atas prestasi tersebut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menelepon para atlet dan mengungkapkan rasa haru dan terima kasih atas hasil yang diraih. “Hasil ini adalah cerminan upaya kerja keras kita semua. Sangat mengharukan dan membanggakan. Tears in my eyes. Ini semua berkat doa dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia. Kemenangan ini dipersembahkan untuk seluruh bangsa Indonesia,” kata Gita lewat surat elektronik. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menggelar acara nonton bareng di kediamannya di Wisma Widya Candra. ”Ini momentum yang membanggakan sekaligus bisa dijadikan kebangkitan prestasi olahraga kita ke depan,” ucap Roy. Bagi Indonesia, meraih gelar di Tiongkok tidaklah mudah. Prestasi tersebut kali terakhir diukir pada 2002 di Guangzhou, saat tim Piala Thomas Indonesia menjadi juara dengan mengalahkan Malaysia. (dra/c10/ca)

Tags :
Kategori :

Terkait