Bandeng Gepuk Tawangsari, Pontensi Desa yang Perlu Dikembangkan

Senin 01-03-2021,15:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

TERLETAK di ujung timur laut Kabupaten Cirebon, Desa Tawangsari Kecamatan Losari menyimpan potensi yang layak dan perlu dikembangkan. Pasalnya, dengan keuletan dan kemandirian para \"emak-emak\", melahirkan sebuah produk UMKM yang mampu bersaing di pasaran.

Tim Asal Gowes Cirebon Katon menyambangi desa yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (27/2) lalu. Langsung disuguhkan sajian olahan makanan dari ikan bandeng, yakni bandeng gepuk.

Perlu diketahui, budidaya ikan bandeng sejak dulu sangat populer di Desa Tawangsari. Puluhan hektar areal tambak ikan bandeng membentang sepanjang pesisir desa tersebut. Tentu saja, berkat pengetahuan, keuletan dan kreativitas, ikan bandeng yang biasanya pada saat panen langsung dijual ke tengkulak. Kini, istri para petambak ikan, sebagian ikan hasil penen mengolahnya terlebih dahulu menjadi makanan yang lezat dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Sudah berjalan 4 tahun, Desa Tawangsari memiliki kelompok usaha wanita yang cukup produktif bernama Kelompok Dewa Dewi yang beralamat di Dusun 02 RT 018/RW 02 Blok Karangmulya.

Menurut Waeti, Ketua Kelompok Dewa Dewi, grafik perjalanan kelompok usaha ini tiap tahun meningkat. Bahkan, sejak kelompok ini berhasil mendapatkan bantuan usaha berupa alat pendingin makanan dari pemerintah, produksinya tambah banyak. Meski, pemasarannya sebatas mengandalkan pesanan saja. \"Alhamdulillah, dalam satu Minggu kita bisa produksi 3 sampai 4 kali,\" tuturnya.

Untuk urusan rasa, Waeti dan kelompoknya pun mengeluarkan berbagai varian, sehingga konsumen punya banyak pilihan dalam memesan bandeng gepuk. \"Kita bisa buat original yakni 100 persen menggunakan daging ikan bandeng. Kemudian, rasa ayam dan daging sapi. Atau bisa juga dicampur, tergantung permintaan konsumen,\" bebernya.

Soal harga, bandeng gepuk olahan kelompok dewa Dewi ini cukup terjangkau dan variatif. Dari Rp 8000 sampai dengan Rp 10.000 per ekor bandeng gepuk. \"Harga itu tergantung ukuran ikannya,\" kata Waeti.

2

Agar bisa menikmati lezatnya olahan ikan bandeng gepuk, konsumen bisa memesannya dengan datang langsung, chat melalui aplikasi WhatsApp ke nomor 0831-1177-2369 dan juga bisa melalui Facebook. \"Kebetulan anak saya juga sering memposting hasil olahan ini, sehingga banyak juga pesanan dari medsos,\" tambahnya.

Pihaknya merasa beruntung, selama ini usahanya cukup mendapat perhatian dari pemerintah, seperti belakangan ini yang mendapatkan bantuan berupa freezer yang sangat membantu untuk menyimpan bandeng gepuk hasil olahannya agar bisa tahan lama.

Namun, agar usaha ini berkesinambungan, Waeti juga butuh pendampingan usaha. Seperti peningkatan keterampilan pengolahan, sebab dari 10 orang anggota kelompok yang baru bisa terampil mengolah  bandeng gepuk baru beberapa orang. Sehingga, ketika ada order banyak belum mampu memenuhi permintaan. \"Peningkatan keterampilan itu penting bagi kami, juga pendampingan terkait memotivasi anggota kelompok lainnya, sehingga kita bisa sama-sama maju,\" bebernya.

Kemudian, bantuan juga sangat dibutuhkan adalah pemasaran. Saat ini, jangkauan pemasaran baru sebatas mengandalkan promosi mulut ke mulut saja. \"Kami ingin dari pemerintah bisa bantu promosi, agar banyak pesanan, sehingga bisa meningkatkan taraf ekonomi anggota,\" pungkasnya. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait