Waspada Thailand dan Myanmar

Rabu 14-08-2013,10:56 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Meski tertatih-tatih dari segi pendanaan, timnas basket putri tetap teguh menatap SEA Games 2013 Myanmar. Mereka kini mewaspadai dua negara yang bakal menjadi rival terberat di ajang dua tahunan tersebut. Dua negara itu adalah tim tuan rumah Myanmar dan Thailand. \"Myanmar kini sedang gencar naturalisasi pemain. Terakhir mereka menaturalisasi lima pemain, kemungkinan bertambah. Kekuatan Thailand juga terus meningkat,\" kata manajer pelatnas basket putri Hasan Gozali saat ditemui di sela-sela uji coba timnas di Hall Basket, Senayan, kemarin (13/8). Sedangkan Filipina, menurut Hasan, sudah mencapai performa puncak pada SEA Games 2011 lalu. Karena itu, dia tidak yakin juara bertahan tersebut menemukan momen puncak kembali di agenda multievent yang digelar Desember mendatang itu. Untuk Malaysia, Hasan menilai negeri tetangga itu sedang mengalami persoalan regenerasi. Mereka mengalami kesulitan setelah Petronas, BUMN-nya Malaysia, tak lagi mendanai tim. Situasi bertambah sulit karena mereka tidak memiliki kompetisi domestik tim basket putri seperti di Indonesia. \"Di kejuaraan invitasi di Korea awal Juni lalu, kita mengalahkan mereka,\" katanya. Sementara itu, uji coba kemarin mempertemukan Wulan Ayu Ningrum dkk dengan klub Dragon Basketball Association (DBA). Latih tanding ini lebih berat karena yang dihadapi adalah tim putra. Meski sempat bangkit di kuarter ketiga dan keempat, timnas harus menyerah 67-97. Pertahanan timnas benar-benar diobrak-abrik DBA di kuarter pertama dan kedua. Strategi menyerang cepat dan menembak dari luar juga tak berjalan sempurna. Mereka juga kerap kalah jika harus berduel di bawah ring. \"Terlihat sekali di awal-awal pemain seperti agak takut. Justru ini yang kita cari. Kita sengaja mencari lawan putra untuk menguji mental mereka. Mereka akhirnya baru bisa mengatasi itu setelah half time,\" ungkap head coach Raoul Miguel Hadinoto. Raoul tidak mempermasalahkan kekalahan anak asuhnya. Dia mengakui, fisik mereka di hari itu memang sedang digenjot. Sebelum menjalani laga uji coba di sore hari itu, mereka menempa fisik di gym. Bahkan setelah game pun, 13 pemain timnas itu latihan fisik dengan berkeliling tribun. \"Strategi bermain cepat yang kami mainkan harus ditunjang fisik yang kuat,\" jelasnya. Timnas putri saat ini terpaksa harus kehilangan sejumlah pemain terbaik karena cedera. Setelah power forward Windi Hastari cedera meniskus hingga harus operasi, kali ini giliran small forward Fanny Kalumata mengalami cedera yang sama. Saat ini Fanny sedang menunggu untuk menjalani operasi. (aga)

Tags :
Kategori :

Terkait