Aprilia Manganang Pernah Kalahkan Sprinter Nasional dan Seleksi DBL

Kamis 11-03-2021,01:00 WIB
Reporter : Abdul Hamid
Editor : Abdul Hamid

JAKARTA - Mantan atlet voli putri Indonesia, Aprilia Manganang sedang menjadi buah bibir netizen Indonesia karena dinyatakan sebagai seorang laki-laki. Sebenarnya, sebelum terjun ke cabor voli, Aprilia lebih dulu gabung dengan atletik dan bola basket. Hal ini disampaikan mantan pelatih basket Aprilia, Fredy H Kojongian.

Ia mengungkapkan, Aprilia mempunyai bakat di dua cabor itu. Aprilia pernah mengalahkan sprinter nasional asal Sulawesi Utara era 1990-an, Dessy Sumigar. \"Aprilia sudah masuk finis, begitu dia menoleh ke belakang, Dessy baru memasuki garis finis,\" kata Fredy.

Bahkan, Aprilia sempat akan berangkat ke Jepang mengikuti kejuaraan atletik pelajar untuk perorangan. Namun, ia gagal berangkat karena pada saat menjalani tes, hormon testosteron (hormon laki-laki) lebih tinggi dari  hormon progesteron (hormon perempuan).

\"Dari awal dia ikut kejuaraan pelajar asia di Jepang, cuma karena waktu tes gen, dia tidak bisa ikut kejuaraan atletik untuk perorangan. Tapi kalau dia beregu sebenarnya boleh ikut, tapi karena dia perorangan, secara otomatis karena hormon testosteron atau hormon laki-lakinya lebih tinggi daripada hormon wanita. Maka tidak diizinkan tampil. Waktu itu dia masih SMP,\" ucap Fredy dikutip MNC Portal Indonesia, Rabu (10/3).

Pada saat memasuki masa-masa SMA, Aprilia mengikuti dua cabor yakni voli dan basket. Bahkan, ia ikut Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil) di Maluku, dan lanjut Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Jogjakarta pada 2010 lalu. \"2010 dia ikut seleksi DBL, seleksi basket untuk persiapan ke Amerika. Dia gagal karena waktu. Padahal dari semua panitia, dia sudah direkomendasikan untuk berangkat, cuma karena harus kelahiran Januari, sementara dia kelahiran April,\" ujar mantan pelatih basket tersebut.

Pada masa SMA-nya, Aprilia tergolong wanita yang feminin. Menurut Fredy, tidak terlihat ciri-ciri lebih ke laki-laki dan terlihat seperti perempuan pada umumnya. \"Waktu saya kasih latihan, dia itu sering merengek, bahkan menangis, dari cara berbicara memang masih nyata bahwa dia itu perempuan, cuma ya seiring waktu, dengan proses pelatihan, dengan cara pergaulan, kemungkinan besar itu juga bisa merubah sifatnya itu jadi makin nampak sifat laki-lakinya,” terangnya. (mid)

Tags :
Kategori :

Terkait