JAKARTA - Tim bulu tangkis Indonesia mencatatkan penampilan kurang maksimal di triwulan 2021. Mereka hanya meraih satu gelar dari empat turnamen yang diikuti. Penampilan kurang maksimal Ini menjadi perhatian bagi PBSI.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky mengatakan, hal yang terpenting bagi atlet-atlet Indonesia sekarang adalah motivasi. \"Kalau lihat dari negara lain, itu tak full 10 negara ya (yang ikut). Jadi yang kemarin itu mereka punya motivasi tinggi. Seperti Thailand, Taiwan, kita tak tahu apakah dari gizinya mereka beda. Ruang gerak kita di sistem bubble itu juga terbatas. Jadi siapa yang tahan dan bisa atasi problem itu, otomatis bisa lebih fight. Apalagi mereka punya motivasi luar biasa untuk juara,\" kata Rionny, Kamis (11/3).
\"Kalau terkait progres kita lambat, kita bisa buktikan bahwa ganda putra muda kita, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, bisa menembus semifinal di Thailand. Tapi (memang) hanya beberapa pemain, siapa yang motivasinya tinggi, hasilnya bisa baik,\" lanjutnya.
Sejak awal tahun, tim merah putih sibuk dengan kejuaraan. Greysia Polii dkk mengikuti Yonex Thailand Open, Toyota Thailand Open, dan BWF World Tour Finals 2020 sekaligus, yang berlangsung 12 hingga 31 Januari. Hingga para atlet digeber lagi di Thailand Open edisi I, di mana, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu mendapat satu gelar. Tetapi, di edisi kedua Thailand Open dan BWF World Tour Final, tim merah putih harus gigit jari dengan nirgelar.
Hasil anjlok juga di alami tim merah putih pada Swiss Open, 2-7 Maret lalu, di Basel. Padahal, ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang dianggap berpeluang besar juara harus kalah di babak pertama.
Kejuaraan selanjutnya, yakni All England 2021 yang akan berlangsung di Birmingham, 17-21 Maret mendatang, tim merah putih akan menurunkan delapan atlet andalannya. Di antaranya adalah ganda nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, yang sebelumnya absen di empat turnamen awal tahun 2021. (mid)