Ini Alasannya Kenapa 8,17 Persen Guru Tolak Divaksinasi

Kamis 18-03-2021,10:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Heru Purnomo menyebut, sebanyak 8,17% guru menolak divaksinasi dengan alasan khawatir efek samping dan ragu pada kualitas vaksin.

Berdasarkan survei yang dilakukan FSGI mengenai persepsi guru atas program vaksinasi Covid-19 mendapati 8,17 persen guru menolak memperoleh vaksinasi. Survey ini diikuti oleh 2.406 guru dari 26 provinsi di Indonesia.

“Hasil survei menunjukkan bahwa 97,73% guru bersedia divaksinasi dan 8,17% guru menolak divaksinasi dengan alasan khawatir efek samping dan ragu pada kualitas vaksinnya,” kata Heru dalam keterangannya, Rabu (17/3).

Dapat diketahui, vaksinasi guru ini sudah dilaksanakan sejak 24 Februari 2021 di Jakarta. sekitar 5 juta guru akan menjadi sasaran dari program vaksinasi yang direncanakan selesai pada Juni 2021.

Kendati demikian, Heru mengapresiasi pemerintah yang telah menetapkan guru sebagai kelompok prioritas tahap kedua pemberian vaksinasi Covid 19.

Alasan guru ditetapkan sebagai kelompok prioritas adalah karena guru termasuk kelompok petugas pelayanan publik yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi dalam pekerjaannya.

“Pemerintah merencanakan buka sekolah tatap muka usai seluruh guru selesai divaksin pada Juni 2021,” pungkasnya. (der/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait