JAKARTA - Ferdinand Hutahaean terus mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar memeriksa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kasus pembelian tanah untuk rumah DP 0 persen, dan dana Formula-E ratusan miliar yang telah ditransfer.
Kini, Ferdinand mendoakan Anies Baswedan agar mengenakan rompi orange KPK.
Mantan politikus Partai Demokrat ini, mengomentari sosialisasi vaksinasi yang dilakukan oleh Wakil Presiden Maruf Amien didampingi oleh Anies Baswedan.
Penyuntikan vaksin saat itu dilakukan untuk para atlet di Jakarta.
Dalam sebuah foto yang diunggah Ferdinand, Anies nampak berdiri di samping Maruf Amien. Keduanya tengah menyaksikan mantan pemain Persija, Bambang Pamungkas yang sedang jalaini vaksinasi.
Anies saat itu mengenakan baju berwarna orange, didoakan Ferdinand agar satu saat mengenakan rompi orange KPK.
“Bagi saya bukan soal vaksin-nya yang menarik perhatian, tapi kaos orange yang dikenakan Anies Baswedan ini,” ujar Ferdinand di twitter-nya, Selasa (23/3).
“Mudah-mudahanan pertanda bahwa tak lama lagi akan gunakan rompi orange atas kasus-kasus APBD DKI Jakarta seperti rumah DP 0% dan Formula E,” harap Ferdinand.
Baca juga:
Dewa Kipas Tak Berdaya, Kalah Telak dari GM Irene Kharisma Sukandar
Bikin Malu, Ibu Kades Dipergoki Suami sedang Begituan di Rumah Kosong
Memang, sejauh ini, Ferdinand Hutahaean paling rewel, berharap Anies dijebloskan ke penjara atas kasus dugaan korupsi. Bahkan kini dia gaungkan tangkap Anies Baswedan di twiter-nya.
Selain dituduh korupsi oleh Ferdinand, Anies Baswedan juga dinilai tidak nasionalis. Ferdinand menyebut, Anies tak berani nyatakan Front Pembela Islam (FPI) dan HTI sebagai ormas terlarang.
Dia menantang Anies agar membuat kebijakan pemberhentian terhadap aparatus sipil negara (ASN) di Jakarta yang terlibat orams terlarang.
“Nasionalis itu akan menolak radikalisme dan segala upaya merubah ideologi bangsa. Drun, coba bilang sama Anies, berani ngga dia menyatakan FPI HTI sebagai ormas terlarang dan membuat keputusan akan memberhentikan ASN DKI Jakarta yang terlibat ormas terlarang?” katanya. (dal/fin)