Awal April Harga Minyak Melambung, Gara-gara OPEC Plus Pangkas Pasokan

Jumat 02-04-2021,14:30 WIB
Reporter : Tatang
Editor : Tatang

JAKARTA – Harga minyak melambung lebih dari USD2 per barel pada Kamis (1/4), paska negara penghasil minyak (OPEC Plus) menyepakati untuk melanjutkan pengurangan pasokan mulai Mei mendatang.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak USD2,12 atau 3,4 persen, menjadi USD64,86 per barel. Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melesat USD2,29 atau 3,9 persen, menjadi USD61,45 per barel. Demikian dikutip laporan Reuters, di New York, Kamis (1/4) atau Jumat (2/4) pagi WIB.

OPEC Plus, yang terdiri dari Organisasi Negara Eksportir Minyak, Rusia dan produsen sekutu lainnya, setuju untuk mengurangi pembatasan produksi sebesar 350.000 barel per hari (bph) pada Mei, 350.000 bph lagi di Juni dan lebih lanjut 400.000 bph atau lebih di Juli.

“Ironisnya, pasar telah memperhitungkan cerita OPEC Plus bahwa permintaan akan meningkat dan minyak bakal dibutuhkan, meski beberapa seruan OPEC untuk berhati-hati pada hari-hari menjelang pertemuan tersebut,” kata Bob Yawger, Direktur Mizuho.

Baca juga:

Kejam, Surili Langka Disiksa Sampai Menjerit-jerit

Ada Sosok Bung Karno di Film Imam Bukhari, Uzbekistan Sudah Minta Izin ke Bu Mega

2

“Pocong” Berhasil Ditangkap Polisi, Kini Dipenjara untuk Mempertanggung Jawabkan Perbuatannya

Berdasarkan kesepakatan Kamis, pemotongan yang diterapkan OPEC Plus akan sedikit di atas 6,5 juta bph mulai Mei. OPEC Plus telah memangkas produksi hampir 7 juta bph, dan Arab Saudi melakukan pemotongan produksi tambahan secara sukarela sebesar 1 juta bph.

“OPEC Plus tampaknya menempatkan banyak penekanan pada kemajuan besar vaksinasi di wilayah konsumen utama seperti Amerika dan sebagian Asia,” kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan dalam pertemuan itu bahwa dia memperkirakan permintaan minyak global tumbuh 5 juta hingga 5,5 juta bph tahun ini.

“Kartel itu tampaknya mengandalkan peningkatan permintaan musiman yang lebih kuat dari biasanya,” kata Ritterbusch.

Tags :
Kategori :

Terkait