DOHA - Tim debutan asal Indonesia, Pertamina Mandalika, telah menjalani balapan seri kedua Moto2 di Sirkuit Doha, Qatar. Pada balapan ini, dua pembalap mereka, Bo Bendsneyder dan Tom Luthi dinilai kurang maksimal.
Ketua Mandalika Racing Team Indonesia, Muhammad Rapsel Ali mengatakan, hasil balapan memang kurang maksimal. Tetapi dua pembalapnya sudah tampil semaksimal mungkin dan hasil ini bisa menjadi batu loncatan untuk menjadi lebih baik lagi di balapan berikutnya. Namun, Rapsel juga menilai masih ada potensi bagi Pertamina Mandalika untuk berkembang.
\"11 poin untuk Bo Bendsneyder dan 12 poin untuk tim, berada di top 10 di dua race Doha. Saya melihatnya cukup positif meskipun hasilnya masih kurang maksimal. Saya berterima kasih kepada tim yang telah melakukan upaya adaptasi untuk bisa tampil baik,\" ucap Rapsel, Senin (5/4).
Pembalap Mandalika Racing Team Indonesia, Bo Bendsneyder mengalami kesulitan di Sirkuit Doha. Dia start di posisi ke-15, membuat Bendsneyder harus bekerja keras untuk merangsek naik. Hasilnya, pembalap kelahiran Belanda itu berhasil finis di posisi ke-12 yang membuat tambahan empat poin di klasemen.
Sementara, rekan satu timnya, Tom Luthi gagal menyelesaikan balapan di Sirkuit Doha dan masih mengoleksi satu poin yang didapatnya dari balapan MotoGP Qatar lalu, dengan finis di posisi ke-15. Selanjutnya, mereka bakal melakoni seri ketiga Moto2 2021 di Algarve International Circuit, Portimao, Portugal, pada 18 April nanti.
Rapsel berharap mereka bisa memaksimalkan segala peluang dan bisa menampilkan yang terbaik agar bisa mencapai target masuk lima besar di akhir musim.
\"Saya berharap di balapan di seri Portimao, Bo maupun Luthi bisa banyak belajar dari dua race Doha sehingga poin tim maupun individu bisa tembus top 5. Saya berharap tim bisa mampu meraih poin maksimal sehingga bisa tembus top 5,\" tegas Rapsel Ali. (mid)