Agus Digugat Forum PKL

Selasa 26-10-2010,07:17 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON – Pernyataan Agus Mulyadi yang mengatasnamakan ketua Forum PKL, tentang retribusi PKL, dibantah oleh Forum PKL Kota Cirebon. Bantahan tersebut langsung disampaikan Ketua Forum PKL Kota Cirebon, Ade Prianto yang datang ke Graha Pena Radar Cirebon, bersama sejumlah koordinator wilayah (korwil) PKL, Senin (25/10). Kepada koran ini, Ade Prianto mengatakan, berdasarkan musyawarah luar biasa yang diselenggarakan bulan Desember 2008 di jalan Suratno No 35, terpilih dirinya sebagai ketua Forum PKL menggantikan Agus Mulyadi. “Dalam musyawarah luar biasa tersebut semua korwil PKL diundang, termasuk Agus Mulyadi, namun dia tidak hadir. Sedangkan pemilihan ketua Forum PKL sendiri dilakukan secara terbuka dan secara aklamasi terpilih saya sebagai ketua Forum PKL menggantikan Agus Mulyadi,” jelas dia. Bahkan, sebagai ketua Forum PKL periode 2007-2008, sambungnya, Agus Mulyadi tidak melaporkan pertanggungjawaban kepada PKL. Digelarnya musyawarah luar biasa, kata Ade, karena Agus Mulyadi sudah tidak mendapatkan kepercayaan dari para PKL. “Saya mempertanyakan maksud dan motivasi apa saudara Agus Mulyadi yang mengaku-ngaku sebagai ketua Forum PKL Kota Cirebon,” tanya Ade. Sementara, salah seorang pendiri Forum PKL, Erlinus Tahar mengungkapkan, sebenarnya Forum PKL merupakan organisasi sosial yang terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung, asalkan memiliki komitmen terhadap keberadaan PKL di Kota Cirebon. Bahkan, keberadaan Forum PKL tidak memiliki hubungan dan kaitan dengan dunia politik maupun partai politik tertentu. “Tetapi pada saat Agus Mulyadi menjadi ketua, Forum PKL dijadikan alat untuk tujuan dan kepentingan politik tertentu,” ujar dia. Karena sibuk dengan urusan pribadi, Agus Mulyadi tidak memiliki perhatian terhadap keberadaan PKL. Sehingga pada saat dimintai pertanggungjawaban selama memimpin Forum PKL, Agus tidak bisa mempertangungjawabkan. “Saya dan teman-teman PKL tidak mau keberadaan Forum PKL diseret lagi oleh Agus untuk kepentingan politiknya,” tegas aktivis Fahmina Institut ini. Tidak hanya itu, Erlinus Tahar juga mempertanyakan keberadaan dan posisi Agus Mulyadi pada saat PKL mendapatkan persoalan seperti penggusuran yang dilakukan oleh Pemkot Cirebon terhadap PKL di jalan Tentara Pelajar depan Grage Mall. Bila membela kepentingan PKL, seharusnya Agus ada dan memperjuangkan keberadaaan PKL. “Tetapi yang terjadi adalah pada saat PKL menghadapi masalah, justru Agus tidak ada dan menghilang,” tukas Erlinus. (mam)

Tags :
Kategori :

Terkait