PANTURA X FILES - Tidak banyak yang tahu di dasar Waduk Darma, Kabupaten Kuningan, tersimpan banyak peninggalan. Salah satunya rel kereta api lori yang menjadi sarana angkutan tebu.
Dulunya, dasar waduk tersebut merupakan perkampungan penduduk. Sembilan desa harus ditenggelamkan.
Tahun 1800-an, waduk ini sudah terbentuk meski ukurannya masih kecil. Barulah ketika zaman Jepang, pembangunan waduk rampung dilaksanakan.
Dari sembilan desa, ternyata hanya warga Desa Jagara saja yang harus direlokasi alias bedol desa. Sisanya lahan pertanian dan tegalan.
Mantan Kades Jagara, Umar Hidayat menuturkan, pembangunan waduk itu harus menenggelamkan sembilan desa.
Jika air surut di musim kemarau, akan timbul jalan aspal dan pondasi rumah penduduk yang ditenggelamkan.
“Dulunya jalan aspal itu menghubungkan Desa Jagara dengan desa di sekitarnya. Memang tidak dibongkar jalannya, dan dibiarkan saja ketika Desa Jagara ditenggelamkan,” kata Umar.
Sembilan desa yang masuk area pembangunan Waduk Darma, lanjut Umar, yakni Desa Darma, Jagara, Kawahmanuk, Cikupa, Parung, Cipasung, Sakerta Barat, Sakerta Timur, dan Paninggaran.
Berdasarkan informasi yang diterima dari orang tuanya, hanya penduduk Desa Jagara saja yang harus direlokasi ke tempat lain.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Gudang Bahan Baku Kasur Spring Bed di Ciledug Terbakar Hebat
- Jelang Ramadan, Polres Ciko Musnahkan 21 Ribu Botol Miras dan 174 Knalpot Bising