Filipina Protes Kapal Tiongkok yang Mengancam di LCS

Minggu 25-04-2021,05:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

FILIPINA telah mengirimkan dua nota diplomatik baru ke Tiongkok yang berisi protes atas tidak ditariknya apa yang disebut Filipina sebagai kapal-kapal yang mengancam di wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan (LCS).

Dalam beberapa pekan terakhir, Filipina telah meningkatkan penolakannya atas kehadiran ratusan kapal Tiongkok di zona ekonomi eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil. Insiden itu telah menguji hubungan antara dua negara yang telah berusaha untuk memulihkan perpecahan bersejarah di antara mereka.

Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan para pejabat maritim telah mengamati kehadiran dan aktivitas tidak sah yang terus berlanjut. Seperti diketahui, sekitar 160 kapal penangkap ikan dan milisi Tiongkok berada di sekitar pulau-pulau Spratly yang disengketakan pada 20 April. Lima kapal penjaga pantai Tiongkok juga terlihat di sekitar area tersebut.

“Keberadaan kapal-kapal Tiongkok yang terus mengerumuni dan mengancam menciptakan suasana ketidakstabilan dan secara terang-terangan mengabaikan komitmen Tiongkok untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata pihak Kemlu Filipina, Jumat (23/4).

Protes itu disampaikan ketika Filipina mengumumkan peningkatan kehadiran kapalnya di ZEE-nya. Di bawah hukum internasional, kapal asing diizinkan untuk melakukan lintas damai melalui ZEE suatu negara.

Di sisi lain, diplomat Tiongkok membantah bahwa milisi berada di atas kapal-kapal tersebut. Kedutaan Tiongkok di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang protes baru yang dilayangkan Filipina.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah LCS, yang dilalui kapal-kapal dengan nilai perdagangan sekitar USD 3 triliun setiap tahun. Pengadilan arbitrase internasional pada 2016 membatalkan klaim ekspansif Tiongkok, yang didasarkan pada petanya sendiri. Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim di perairan tersebut.

2

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengatakan pada Senin (19/4) bahwa dia siap untuk mengerahkan kapal angkatan laut untuk menegaskan hak kedaulatan negara atas minyak dan sumber daya mineral di ZEE-nya. Duterte juga memberi tahu Tiongkok bahwa jika mereka mulai mengebor minyak, Duterte juga akan melakukannya.(jawapos)

Tags :
Kategori :

Terkait