Bahkan menurutnya, hal tersebut sudah disampaikan beberapa kali. Oleh karena itu saat ini Pemprov Jawa Barat melalui Gubernur Jawa Barat sedang menggenjot program petani milenial.
“Kita sudah prediksi bahwa kita akan kehilangan generasi petani, makanya sekarang pemprov gerak cepat melalui program petani milenial. Sesuai dengan tagline Gubernur yakni petani milenial tinggal didesa, rejeki kota, bisnis mendunia, mati masuk surga, bagi yang belum menikah mudah-mudahan dapat kembang desa,” paparnya.
Ditambahkannya, para petani milenial tersebut adalah mereka yang sudah mampu mengandeng off taker, sudah ada preferensi pasar dan berorientasi ekspor sehingga mereka nantinya tidak hanya bertani saja melainkan bisa berproduksi dan bisa menjual.
“Yang harus ditanam adalah komoditas yang sudah ada pasarnya, yang saat ini diminati misalnya tanaman hias dan tanaman pangan. Tapi sekali lagi, menjaga eksistensi ini adalah tugas bersama, petani itu profesi mulai dan harus dilestarikan,” pungkasnya. (dri)
Baca juga:
- Dua Skenario untuk Evakuasi KRI Nanggala di Kedalaman 800 Meter
- Ini Dia, Biduan Dangdut Cantik Pelaku Pemerkosaan ABG 3 Hari 3 Malam
- Penyekatan Mudik di Majalengka, Ada 11 Titik