CIREBON - Tarif Bus Rapid Trans (BRT) atau Trans Cirebon masih belum diputuskan. Padahal, ongkos gratis selama masa uji coba berakhir hingga 25 April hari ini.
Dari 10 armada yang diberikan pemerintah pusat, belum seluruhnya dioperasionalkan. Hingga sekarang, tergolong masih dalam tahap uji coba.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Drs Andi Armawan mengungkapkan, selama dua pekan berjalan, target utamanya adalah mengenalkan kepada masyarakat bahwa BRT sudah beroperasi.
\"Mohon dukungan kepada semua masyarakat untuk BRT ini,\" pesannya, belum lama ini.
Pihaknya sudah melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Pemda Kabupaten Cirebon. Andi menyebut, BRT hanya menaikkan dan menurunkan penumpang di halte yang sudah ditentukan.
Namun terkait dengan tarif, hingga saat ini belum ada kejelasan. Namun, saat uji coba perdana BRT di Alun-alun Kejaksan, sempat muncul tarif Rp5 ribu.
Seperti tertera dalam tiket tanda bayar yang menggunakan QRIS. Pembayaran untuk BRT sendiri dilakukan secara non tunai.
“Cuma Rp5 ribu saja bisa keliling kota, apalagi ada rute yang lewat ke Kabupaten Cirebon juga,” ujar Wakil Walikota Cirebon, Hj Eti Herawati saat mencoba armada tersebut beberapa waktu lalu.
Namun, tarif tersebut hanya untuk uji coba. Mengingat, besarannya belum ditentukan. Yang nantinya akan bergantung pada TKU antara PD Pembangunan dan PT BIG.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- UAS Segera Lepas Duda, Calon Istrinya Asal Jombang dan Terpaut Usia 24 Tahun
- Serpihan Kapal Selam KRI Nanggala Ditemukan
- Ciayumajakuning Tak Masuk Kategori Boleh Mudik Lokal, Mulai 6 Mei Ada Penyekatan