JAKARTA - Media Korea Selatan, Hankook Ilbo membeberkan beberapa fakta terkait KRI Nanggala 402. Salah satunya, kapal selam itu 9 tahun tidak diservis.
Media Hankook Ilbo menyebutkan bahwa kapal selam tersebut menjalani latihan paksa.
Koresponden Chanyu Go mengungkapkan, sulit untuk mempercayai bagaimana kapal selam tua yang melewatkan perawatan rutin mengikuti latihan peluncuran torpedo.
\"Kapal selam itu tidak pernah menjalani pelatihan selama tiga tahun terakhir,\" kata Chanyu, dalam tulisannya.
Bahkan, sumber militer yang dikutip oleh Hankook Ilbo membenarkan bahwa KRI Nanggala 402 tidak pernah menyelam sejak tahun 2018.
Sehingga menjadi tanda tanya besar, mengapa armada itu diikutkan dalam latihan peluncuran torpedo. Kemudian, fakta lainnya adalah terkait perawatan rutin kapal selam yang semestinya dilakukan berkala setiap 6 tahun. Terutama untuk kapal selam dengan usia tua.
Pejabat di Daewoo Ship Building and Marine Engineering mengungkapan, KRI Nanggala 402 dilakukan perawatan pada tahun 2012. Dan seharusnya 6 tahun kemudian dilakukan perawatan berkala.
Namun selang 9 tahun juga belum masuk mengikuti perawatan rutin. Diketahui, KRI Nanggala 402 sebenarnya sudah dijadwalkan untuk melakukan perawatan pada tahun depan.
KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam bermesin diesel dengan bobot 1.400 ton yang dibuat di Jerman pada tahun 1979 atau 42 tahun yang lalu.
Kapal itu dikirim dan diterima oleh Angkatan Laut Indonesia dua tahun berikutnya, pada 1981. (yud)
Baca juga:
- Ustaz Ruddin Menangis Lalu Meninggal di Mimbar, Isi Khotbah soal KRI Nanggala 402
- Masjid Jogokariyan Galang Dana Patungan Beli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala 402
- Capres Fiktif Nurhadi Komentar Tak Senonoh Soal KRI Nanggala, Langsung Minta Maaf
- Kisah Letda Rhesa Siregar Awak KRI Nanggala, Ayahnya Gugur di Timor Timur