Pemkot Harus Koordinasi, Demi Dapatkan Taman Krucuk

Minggu 25-08-2013,10:17 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

  KEJAKSAN- Langkah untuk segera mendapatkan Taman Krucuk dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih berliku. Kepala Bagian Perlengkapan dan Keuangan Sekretariat Daerah Kota Cirebon, Drs H RM Abdullah Syukur mengatakan, untuk bisa segera mendapatkan Taman Krucuk, pemkot harus segera bertemu dengan Dinas Pemukiman dan Perumahan (Diskimrum) Jawa Barat yang difasilitasi oleh Bagian Perlengkapan Provinsi Jawa Barat. “Memang belum ada perkembangan, tapi berdasarkan hasil koordinasi, intinya memang harus ada pertemuan dengan pihak Kimrum yang difasilitasi dengan perlengkapan provinsi untuk tindak lanjut taman krucuk ini,” ujar Syukur, kemarin. Kemungkinan besar, kata dia, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan berkunjung ke pemprov membahas permasalahan ini. “Untuk koordinasi langsung ya kemungkinan minggu-minggu depan kita ke provinsi,” lanjutnya. Pada dasarnya, kata dia, pengelolaan Taman Krucuk baru bisa dilakukan oleh Pemerintah Kota Cirebon bisa sudah ada berita acara serah terima aset. Karena, bangunan Taman Krucuk merupakan aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berdiri di tanah pemerintah kota. Yang kabarnya, sudah akan diserahkan oleh provinsi pada pemerintah kota. “Tadinya mau diserahkan, tetapi sementara karena katanya ada yang mau diperbaiki dulu. Tapi kan sampai sekarang masih belum ada tindak lanjutnya. Yang jelas kami baru bisa mengelola bisa sudah ada berita acara penyerahan,” tukasnya. Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Cirebon, H Ahmad Azrul Zuniarto SSi Apt mengatakan nasib Taman Krucuk terlalu lama tidak jelas. Padahal, bila pemanfaatannya bisa disegerakan, keberadaannya akan bermanfaat bagi Kota Cirebon. “Pemanfaatannya harus segera dilakukan dan pemindah catatannya tentang pembangunannya pun, harus segera dilakukan agar pemkot bisa segera mengelolanya,” ujarnya, kemarin. Dalam hal ini, kata dia, diperlukan keseriusan pemerintah kota dalam hal pendekatan pada pihak provinsi. Agar proses yang berlangsung, bisa segera terselesaikan. “Bila perlu jangan pulang dari Bandung sebelum urusan beres. Sekalian juga Gedung Pusdiklatpri yang harus dikoordinasikan dengan pihak provinsi,” tukasnya.  Harusnya Tanya Dulu Pengguna Mangkraknya Taman Krucuk menjadi sorotan sejumlah komunitas. Mereka mempertanyakan maksud pembuatan taman kota tersebut dan aplikasinya. “Harusnya tanya dulu sama warga, kebutuhannya apa, inginnya seperti apa. Jadi, taman itu bisa benar-benar berguna,” ujar pegiat komunitas fotografi, Mohammed Iqbal, kepada Radar. Dikatakannya, penting bagi pemerintah mendengar aspirasi dari masyarakat termasuk komunitas. Sebab, masyarakat adalah pengguna dari taman kota tersebut. Tanpa proses penampungan aspirasi, nantinya taman kota akan tidak berguna. Sebab, belum tentu apa yang direncanakan pemerintah akan diterima oleh masyarakat. “Tanya dulu dong kebutuhannya apa. Lalu, buat dalam bentuk perencanaan. Kemudian, baru dibangun tamannya atau fasilitas umumnya,” kata dia. Menyoal pembangunan Taman Kota Krucuk, kata Iqbal, merupakan bentuk dari tidak tepatnya sasaran pembangunan dan implementasinya. Dia juga meragukan terkait rencana pengelolaan taman kota tersebut kepada pemerintah kota. “Saya lihat lokasinya, kemudian melihat apa yang diinginkan teman-teman komunitas dan mungkin aspirasi warga. Saya kira, itu masih belum mewakili apa yang diinginkan,” tuturnya. Hal senada dikatakan pegiat komunitas teknologi informasi, Aan Subhan. Dia juga mempertanyatakan pembangunan Taman Krucuk yang menurutnya tak matang dalam segi perencanaan. “Itu tujuannya apa ya? Kalau cuma taman seperti itu, ya saya ragu bisa benar-benar berguna. Malah nantinya cuma dipakai tempat mojok,” tuturnya. Subhan juga sepakat agar pembagunan taman kota semestinya menampung aspirasi warga. Sebab, warga yang akan menggunakan fasilitas tersebut. “Kan warga yang nantinya menikmati. Coba kalau bikin survei dulu, saya yakin pasti nantinya taman kota itu benar-benar berguna,” tandasnya. (/kmg/yud)

Tags :
Kategori :

Terkait