JAKARTA - Pidato Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bikin geger. Dia dinarasikan promosi Bipang Ambawang, makanan khas Kalimantan Barat (Kalbar) yang diketahui adalah babi panggang.
Potongan video berisi ajakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada masyarakat untuk membeli kuliner khas daerahnya masing-masing jika rindu kampung halaman menjadi viral di dunia maya.
Ajakan tersebut disampaikan oleh Kepala Negara sebagai solusi melepas kerinduan lantaran pada Lebaran tahun ini pemerintah meniadakan kegiatan mudik.
\"Untuk bapak, ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Yogya, bandeng Semarang, siomay Bandung, pempek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan,\" kata Jokowi dalam potongan video yang diunggah oleh akun Twitter @BosTemlen, Jumat 7 Mei 2021.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman memberikan klarifikasi melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @fadjroeL. “Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras inilah yang dimaksud Presiden @jokowi Terimakasih ~ #BungFADJROEL #Bipang,” cuitnya pada Sabtu 8 Mei 2021.
Namun, foto Bipang yang diunggah Fadjroel diketahui merupakan kudapan khas Pasuruan atau bukan dari Ambawang, Kalimantan Barat.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengklarifikasi pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal Bipang Ambawang. Pernyataan tersebut ramai di media sosial karena Jokowi menyebut babi panggang asal Pontianak, Kalimantan Barat itu sebagai salah satu kuliner khas daerah yang juga biasa dibawa untuk oleh-oleh mudik.
\"Berkaitan dengan pernyataan mengenai Bipang Ambawang, kita harus melihat dalam konteks secara keseluruhan. Pernyataan Bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal,\" ujar Lutfi lewat keterangan video, Sabtu, 8 Mei 2021.
Ia menjelaskan, pernyataan Jokowi itu ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku agama dan budaya kuliner Nusantara dari berbagai daerah.
Pidato itu disampaikan dalam video rangka peringatan Hari Bangga Buatan Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan.
\"Jadi sekali lagi, kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut adalah untuk mempromosikan kuliner Nusantara yang memang sangat beragam, tentu kuliner tersebut dikonsumsi dan disukai oleh masyarakat yang beragam pula,\" ujar Lutfi.
Ia menyebut, Kemendag selaku penanggungjawab acara tersebut meminta maaf jika pernyataan itu menyebabkan kehebohan.
\"Kami memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan bapak presiden, kami meminta maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman karena niat kami hanya ingin kita semua bangga dengan produk dalam negeri termasuk kuliner khas daerah, serta menghargai keberagaman bangsa kita,\" ujar dia. (yud)
Baca juga:
- Kena PHK, Keluarga Ini Mudik Jalan Kaki, Sudah 6 Hari di Perjalanan, Gendong Balita
- Mobil Diputar Balik, Sekeluarga Mudik Jalan Kaki ke Tasikmalaya