Bangun Keberagaman di Tingkat Desa

Sabtu 08-05-2021,20:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON-Fahmina Istitute bekerja sama dengan 14 desa di Kabupaten Cirebon mengadakan Konsolidasi Pemuda Penggerak Antar Desa Kabupaten Cirebon, Kamis (6/5). Kegiatan tersebut berlangsung di Rumah Makan Roso Echo, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Talun.

Penggerak Antar Desa sebenarnya sudah terbentuk dari tahun 2015. diawali dengan adanya penggerak perdamaian di tingkat SMA dan Mahasiswa. Hingga kemudian, berubah pada tahun 2017 menjadi desa percontohan keberagaman dan sudah bekerjasama dengan 14 Desa Percontohan di Kabupaten Cirebon.

Menurut, Rudi Ibnu Ahmad, Staf Departemen Islam dan Demokrasi Program FoRB Fahmina Istitute, kegiatan ini dilatar belakangi kejadian bom bunuh diri di Masjid Mapolres Cirebon Kota pada tahun 2011. Sehingga, Fahmina beritikad membentuk PELITA dan mengadakan Program Sekolah Cinta Perdamaian yang berkembang hingga sekarang.

“Awalnya karena adanya bom bunuh diri yang mengakibatkan Fahmina konsen dan beritikat untuk membentuk PELITA dan Program Sekolah Cinta Keberagaman,” ujar Rudi saat dihubungi Radar Cirebon, kemarin (7/6).

Dalam kegiatan ini, setiap penggerak desa percontohan memberikan laporan gerakannya di daerah masing-masing. Mulai dari yang sudah ddilakukan hingga program ke depan. Ke-empat belas desa percontohan tersebut, diantaranya Desa Grogol, Kapetakan, Dukuh, Jatimerta, Bangau Dua, Walimalang, Pakunglor, Kenanga, Sampiran, Karangmangu, Pabuaran, Klayan, Jatimerta, dan Cikalahang.

Menurut Devi, salah satu penggerak desa dari Desa Pabuaran, di Pabuaran terdapat beberapa implementasi kegiatan yang sudah dilakukan. Seperti Dialog Interaktif Antar Agama yang dilanjutkan dengan dibentuknya Komunitas Pelajar Lintas Iman.  Penyelenggaraan kegiatan tersebut dikarenakan adanya aliran yang menyesatkan agama lain.

“Karena ada aliran yang menyesatkan, kami coba untuk mengadakan beragam kegiatan dan membumisasikan nilai-nilai keberagaman dan juga membangun sistem ekonomi desa kami,” imbuh Devi.

2

Sebagai informasi, Fahmina sudah memberikan pelatihan dan pembekalan kepada beberapa penggerak desa yang ada di wilayah Ciayumajakuning. Seperti dua desa di Majalengka dan Indramayu. Kemudian, ada 4 desa di Kuningan.

Diharapkan, para desa yang sudah menjadi desa penggerak bisa membimbing desa-desa lain yang belum menjadi desa penggerak. “Harapannya desa percontohan ini bisa membimbing desa lainnya agar bisa menjadi desa keberagaman,” tutup Rudi. (jerrel)

Tags :
Kategori :

Terkait