Waspada Gelombang Kedua Covid-19

Kamis 20-05-2021,20:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA-Semua pihak diminta waspada terhadap gelombang kedua dan ketiga penularan Covid-19. Beberapa negara tetangga bahkan sudah menyatakan lockdown. Seperti Malaysia dan Singapura. Ini terjadi karena kurangnya disiplin protokol kesehatan.

“Kita harus memiliki ketahanan, memiliki endurance. Karena tidak mungkin selesai dalam waktu sebulan dua bulan. Hati-hati gelombang kedua, gelombang ketiga. Negara-negara tetangga juga sudah mulai melonjak drastis. Malaysia, sudah lockdown sampai Juni. Singapura, juga sudah lockdown sejak Mei dan semakin ketat pada minggu-minggu lalu,” tegas Presiden Joko Widodo saat menyampaikan arahan kepada kepala daerah se-Indonesia melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, di Jakarta, Selasa (18/5).

Jokowi menyampaikan data 15 provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19. DKI Jakarta dan Sumatera Utara menjadi dua provinsi di antaranya.

“Lima belas provinsi mengalami kenaikan. Ini hati-hati. Sekarang kita terbuka saja. Hati-hati Aceh, hati-hati Sumbar. Hati-hati Riau. Hati-hati Jambi, hati-hati DKI Jakarta, hati-hati Maluku, hati-hati Banten, hati-hati NTB, hati-hati Maluku Utara, hati-hati Kalteng, hati-hati Sulteng, hati-hati Sulteng, hati-hati Sulsel, hati-hati Gorontalo. Kelihatan grafiknya, kurvanya semuanya kelihatan. Sekarang ditandai merah dan hijau. Sebagian ada di Sumatera, dan ada di Jawa dan juga di Sulawesi dan Kalimantan,” papar Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan, kasus Covid-19 mingguan di Sumatera. Ada beberapa provinsi yang mengalami kenaikan dan ada juga yang mengalami penurunan. Namun, masih di angka yang cukup tinggi.

“Yang turunnya drastis hanya di Bengkulu. Sehingga diberi tanda hijau. Bukan zona hijau. Tetapi turunnya tren mingguannya kelihatan. Hati-hati Riau, Kepri naik belum turun. Hati-hati. Lampung tinggi tapi sudah menurun. Tetapi juga hati-hati,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta agar seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya mewaspadai penyebaran Covid-19 yang dibawa pemudik asal Sumatera. Hal ini terkait dengan gelombang arus balik Lebaran 2021.

2

“Pemerintan daerah harus paham bahwa sesuai Surat Edaran Nomor 13 sudah diberlakukan mandat ke petugas di daerah untuk rapid test 1×24 jam. Ini harus dilakukan dan kita masih harus bekerja lebih keras untuk mencegah dan mengatasi penularan Covid-19 di negara kita ini,” ujarnya dalam siaran tertulisnya, Rabu (19/5).

Usai berakhirnya masa peniadaan mudik Lebaran pada 17 Mei 2021, pemerintah masih terus melanjutkan upaya antisipasi terjadinya gelombang arus balik para pemudik.

Salah satunya yaitu arus balik dari Pulau Sumatera menuju DKI Jakarta dan sekitarnya. Pulau Sumatera dinilai perlu mendapat perhatian lebih karena berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, hampir seluruh wilayah di Pulau Sumatera masuk zona merah dan oranye Covid-19.

Zona merah artinya berisiko tinggi menularkan virus corona, sementara zona oranye berisiko sedang.

Ditegaskan Doni, jangan sampai ada keragu-raguan petugas di daerah dalam menegakkan aturan, mulai dari pemeriksaan hingga kewajiban antigen di setiap titik penyekatan. (rh/gw/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait