Keraton Kanoman Klarifikasi Grebeg Syawal Rahardjo Djali

Rabu 26-05-2021,16:15 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

CIREBON - Ratu Mawar dari Keraton Kanoman menyayangkan Grebeg Syawal yang dilaksanakan Rahardjo Djali, beberapa waktu lalu.

Ratu Mawar didampingi Ratu Raja Lathifah yang merupakan putri dari Kanjeng Sultan H Mohammad Jalaludin Sultan Kanoman XI menyayangkan pelaksanaan Grebeg Syawal tersebut.

\"Istilah Grebeg Syawal adalah kegiatan rutin daripada kesultanan. Jadi dalam pelaksanaannya berbasis atau dimulai dari kesultanan. Tidak umum dilakukan oleh sekelompok family atau kelompok tertentu saja,\" ujar Ratu Mawar, kepada radarcirebon.com, Rabu (26/5/2021).

Ditegaskan dia, di dalam keraton ada tatan, tradisi, kebiasaan dan adat. Misalnya, Grebeg Syawal dilaksanakan satu minggu setelah Idul Fitri dan ketentuan lainnya.

Ratu Mawar mengungkapkan, saat pelaksanaan Grebeg Syawal, pihak Rahardjo Djali meminta izin ke Keraton Kanoman. Tetapi, permohonan izin yang disampaikan Elang Upi dari Mertasinga tersebut hanya untuk ziarah.

\"Izinnya hanya untuk ziarah family, bukan untuk Grebeg Syawal. Itu yang harus kami klarifikasi,\" tandas dia.

Sebab, kata dia, sepanjang ziarah dan tata krama dipatuhi, tentu dari Keraton Kanoman tidak akan berkeberatan dan akan memberikan izin.

2

Namun, pada faktanya pemberitaan yang muncul adalah Grebeg Syawal. Karenanya perlu diluruskan bahwa tidak setiap keluarga atau kelompok boleh melaksanakan Grebeg Syawal.

Karena, itu adalah suatu event adat di Kesultanan dan sudah dilakukan turun temurun.

\"Di kesultanan itu kan ada ribuan keluarga. Kalau semua melaksanakan Grebeg Syawal, jadi tidak sakral lagi. Jangan sampai sekelompok keluarga itu merusak tatanan yang ada. Seharusnya menghargai,\" tegasnya.

Sementara itu, Ratu Lathifah menambahkan, tidak bisa Grebeg Syawal dilakukan kelompok-kelompok. \"Jangan seenaknya lah, ini perkelompok melaksanakan Grebeg Syawal,\" tandasnya. (jrl)

Baca juga:

Tags :
Kategori :

Terkait