KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol akan mulai menguji coba sistem transaksi tol nirsentuh baik Single Lane Free Flow (SLFF) maupun Multi Lane Free Flow (MLFF) pada kuartal II atau III tahun ini.
“Tahun ini akan dimulai konstruksi, instalasi dari sensor dan gantry sehingga harapannya teknologi MLFF pada kuartal II atau kuartal III tahun ini,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit di Jakarta, Sabtu (29/5).
Danang menambahkan, sistem transaksi tol nirsentuh baik SLFF maupun MLFF sudah bisa mulai diuji coba untuk 50 persen dari seluruh gardu tol yang ada di Indonesia. Pihak Badan Usaha Pelaksana Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis MLFF saat ini sedang menyusun sistemnya.
“Tahun ini fokus kami terkait MLFF untuk konstruksinya dan juga membuat kesepakatan komersialnya dengan badan-badan usaha jalan tol (BUJT) karena yang akan membiayai sistem MLFF ini adalah badan usaha lainnya, sehingga tidak ada pembebanan biaya tambahan kepada masyarakat,” terangnya.
Selain itu, kata Danang, pihak BPJT juga akan menyelesaikan pengaturan bisnis antara Badan Usaha Pelaksana Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis MLFF dengan BUJT.
Terkait ruas-ruas tol yang akan diimplementasikan MLFF secara bertahap, lanjut Danang, bahwa hal tersebut akan terus dievaluasi. Kemungkinan besar di daerah-daerah perkotaan, seperti di Jabodetabek maupun di Surabaya.
“Ini terus kita evaluasi mana yang paling siap, karena penetrasi telepon cerdas itu banyak di kota-kota besar dan sinyal Internetnya bagus dan terjaga. Barangkali kita akan mulai di kota-kota besar,” pungkasnya. (fin)