Indonesia Bakal Punya Sistem Evaluasi Baru Soal Kelulusan Siswa
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti. Foto: -@Abe_Mukti-X
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Kemendikdasmen telah selesai melakukan kajian terkait evaluasi hasil belajar, termasuk Ujian Nasional (UN) yang sejak 2021 dihapus dan digantikan oleh Asesmen Nasional (AN).
Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, salah satu kekurangan AN yang dinilai masih belum memadai karena sifatnya sampling sehingga tidak menggambarkan hasil belajar masing-masing individu.
Hal yang sama juga dengan penggunaan rapor yang memunculkan polemik terhadap objektivitas guru dalam menilai.
BACA JUGA:Kronologi Kecelakaan Honda Jazz - Motor di Jl Tuparev Cirebon, Pengemudi Diduga Mabuk
BACA JUGA:Ungkap Kasus Dana CSR BI dan OJK, KPK Fokus Dalami Hal Ini
BACA JUGA:Pertahankan Puncak Klasemen Hingga Akhir Musim, Persib Bandung Berburu Pemain
"Rapor itu memang penting, tetapi juga kadang-kadang bikin repot karena banyak yang menyoal objektivitas guru dalam membuat nilai rapor."
"Sehingga, banyak istilahnya kami menyebut dengan guru-guru banyak sedekah nilai. Bukan jangan pakai markup ya, tapi sedekah nilai.”
“Harusnya kemampuan dia itu misal nilainya 6, tapi demi dalam rangka misalnya meningkatkan kemampuan murid itu kemudian diangkat jadi nilainya 9 dan seterusnya," bebernya.
BACA JUGA:Awal 2025, Pemerintah Gulirkan Bantuan Beras Sebanyak 10 Kg Selama 6 Bulan
BACA JUGA:Kondisi Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan Macet Sampai Rabu Sore
BACA JUGA:Libur Tahun Baru, Begini Situasi di Kuningan Sampai Rabu Siang
Maka dari itu, pihaknya sudah mengkaji semua pengalaman sejarah dari pelaksanaan evaluasi hasil belajar, termasuk kekhawatiran masyarakat, dalam merumuskan sistem yang baru.
"Pada akhirnya kami akan memiliki sistem evaluasi baru yang dia akan berbeda dengan sebelumnya," ungkapnya.
BACA JUGA:UPDATE Peringatan Dini Cuaca Jawa Barat, Masih Berpotensi Hujan Lebat
BACA JUGA:6 Manfaat Mengonsumsi Air Rebusan Jahe Campur Bawang Putih
BACA JUGA:Ada-ada Saja Tugas Damkar Kuningan, Lepas Cincin Burung Merpati Hadiah Tahun Baru
Kendati demikian, ia masih enggan membongkar UN versi terbaru tersebut.
"Tahun 2025/2026 itu kita akan selenggarakan ujian. Namanya apa dan bentuknya bagaimana, tunggu sampai itu diumumkan," tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase