Produsen Tahu Gejrot Terancam Kolaps

Kamis 29-08-2013,11:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

  CILEDUG- Produsen tahu gejrot di Kecamatan Ciledug terancam kolaps seiring meningkatnya harga kedelai. Salah seorang produsen tahu gejrot di Desa Jatiseeng, Hj Rohama mengatakan, produsen dalam posisi dilematis. Di satu sisi kenaikan bahan baku harus diimbangi dengan penyesuaian harga jual. Sayangnya, para penjual tahu gejrot keburu komplain sebelum harga dinaikan. Alasannya, para penjual khawatir kehilangan pasar bila harga terlalu mahal. “Kalau nggak naik, kita yang gulung tikar. Memang sangat terasa sekali naiknya harga kedelai. Sekarang saja kacang kedelai sudah Rp90 ribu per kilogram. Kita bingung sekarang,” ujar Rohama, kepada Radar, Rabu (28/8). Rohama mengungkapkan, dirinya dan para produsen tahu gejrot hanya berharap agar pemerintah mampu menstabilkan harga kedelai. Bila kondisi seperti sekarang ini terus berlangsung, dia memprediksi dalam waktu dekat, produsen tahu gejrot akan gulung tikar. “Saya sudah lebih dari 20 tahun jadi pembuat tahu gejrot, baru sekali ini mengalami masalah kayak gini,” tuturnya. Produsen tahu gejrot lainnya, Neti mengaku, dirinya memutuskan menaikan harga meski tidak signifikan. Langkah ini dilakukan semata-mata untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Meski akan menimbulkan protes dari pedagang keliling, namun dirinya yakin para pedagang bisa mengerti kondisi seperti sekarang ini. “Saya naikkan sedikit, nggak peduli kalau pedagang ada yang komplen. Sayakan nggak banyak menaikkan harga, cuma untuk menyelamatkan modal tahu gejrot saja,” katanya. Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon, Drs H  Haki MSi, melakukan peninjauan di rumah produksi tahu tempe di Blok Pradenan, Kecamatan Lemahabang  dan di Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) yang juga distributor kacang kedelai di wilayah Sindanglaut. “Kita ingin meninjau langsung terhadap dampak kenaikan harga kedelai ini. Dengan kunjungan ini pula kita lebih dapat melihat secara langsung persoalan yang dirasakan masyarakat, untuk itu kami akan segera membuat laporan ke Provinsi Jawa Barat dan pusat,” ujarnya. (den) FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON TERANCAM BANGKRUT. Salah satu rumah produksi tahu gejrot di Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug yang sudah 20 tahun beroperasi. Produsen tahu gejrot terancam bangkrut akibat kenaikan harga kedelai.                

Tags :
Kategori :

Terkait