CIREBON - Dalam rangka mencari potensi dan bibit unggul Sepak Bola usia dini, Sekolah Sepak Bola (SSB) Gera Sentra FU 15 resmi dibuka.
Kehadiran SSB Gera Sentra FU-15 diharapkan bisa menjadi wadah pemersatu para pegiat sepak bola untuk menemukan potensi unggul di Desa Pegagan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon.
Acara peresmian diisi simbolis peresmian, pertandingan persahabatan dan senam bersama.
Selaku Penasehat SSB Gera Sentra FU-15 yakni KBP H Imam Saputra SIK MSi, Direktur Teknik, Firman Utina, Pembina, Subagja Suihan dan Kepala, Agus Susanto.
Kepala SSB Gera Sentra FU-15 Desa Pegagan, Agus Susanto menyampaikan, Desa Pegagan memiliki populasi warga yang sangat besar dan potensi yang cukup baik. Bahkan, beberapa club berdiri dalam 1 desa.
\"Kami berharap kehadiran SSB Gera Sentra FU-15 bisa mempersatukan para pegiat bola untuk mencari bibit ungg di Desa Pegagan dan merubah maindset mereka untuk tidak mengacu bertanding di tarkam tapi lebih mengarah pada jenjang yang lebih baik lagi,\" ungkapnya.
Dan, masih kata Agus, mampu membawa dampak positif dari warga yang ada disekitarnya.
Sehingga, kehadiran SSB bisa membangun pemikiran baru untuk bisa mengais rezeki dengan cara berjualan dengan adanya pengunjung-pengunjung yang hadir dalam setiap pertandingan dan latihan.
Karena ke depan, lapangan milik Desa Pegagan akan lebih diaktifkan kembali dengan mengadakan event-event tertentu.
Namun demikian, yang paling pokok atas hal itu, yakni kehadiran SSB Gera Sentra FU-15 akan lebih menyatukan para club-club bola yang ada di Desa Pegagan.
\"Itu yang utama. Kita akan maksimalkan, pencarian bibit melalui wadah yaitu lapangan. Tentunya kedepan kita akan lebih memperhatikan mutu dari lapangan yang ada tersebut,\" katanya.
Minggu depan, masih kata Agus, pihaknya akan mengadakan kompetisi untuk seleksi kelahiran 2001 dan 2002 dan akan di ambil 5 orang untuk bisa di berangkatkan ke Borneo FC.
Untuk pemusatan latihan dan pengembangan potensi agar lebih siap berkompetisi kejenjang yang lebih profesional. Adapun pesertanya, kata dia, anak-anak dari Desa Pegagan yang usianya memenuhi syarat.
\"Ini ikhtiar kita, mudah-mudahan membawa perubahan yang lebih baik untuk regenerasi di Desa Pegagan,\" paparnya. (yud/rls)
Baca juga:
- Muncul Mahluk Misterius di Hutan, Tinggi 165 Cm, Badan Hitam dan Berbau Busuk
- Jokowi Minta Sekolah Tatap Muka Mulai Juli, Seminggu 2 Kali, Sehari 2 Jam