Penjualan Sayur Turun Drastis

Sabtu 31-08-2013,14:53 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

 PATROL – Maraknya musim pesta hajatan, tak membuat Pasar Induk Sayuran Patrol ramai pembeli. Malah, transaksi jual beli sayuran justru menurun drastis. Kondisi itu terjadi sejak melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS.

“Padahal harganya lagi stabil. Tapi sudah dua mingguan ini bersamaan dengan naiknya dolar pembeli sepi,” ungkap Susanto (35), salah seorang pedagang sayur kepada Radar, Jumat (30/8).

Ia mengaku, tidak habis pikir dengan kondisi itu. Sebab, antara naiknya dolar dengan harga sayuran tidak ada kaitan sama sekali. Termasuk pengaruhnya terhadap harga beberapa jenis sayuran impor. Justru semestinya pembelian sayuran meningkat tajam seiring maraknya musim hajatan.

“Aneh. Tapi kata-kata temen-temen pedagang lain, ini gara-gara dolar naik jadi pembeli sepi,” ucap bapak satu orang anak ini.

Hal itu dibenarkan Endang (31) pedagang sayur lainnya. Sepinya transaksi yang dikaitkan dengan naiknya dolar, sudah menjadi perbincangan umum di kalangan pedagang. Meskipun hal itu memang perlu pembuktian. “Tapi kenyataannya memang demikian. Sejak dolar naik penjualan menurun,” katanya.

Walau begitu, naiknya dolar tidak memengaruhi harga jual sayuran yang saat ini cenderung stabil. Harga ceplik misalnya, saat ini dijual Rp12 ribu/kg. Lombok merah Rp15 ribu/kg, lombok hijau Rp10 ribu/kg, bawang merah Rp18 ribu/kg, dan tomat Rp7000/kg. (kho)

 

2

FOTO: KHOLIL IBRAHIM/RADAR INDRAMAYU

SEPI PEMBELI. Pedagang di pasar induk sayuran Patrol mengeluhkan sepinya penjualan sejak kurs rupiah terhadap dolar menurun.

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait