CILEDUG – Nampaknya warga kampung Cihoe, Desa Ciledug Wetan, Kecamatan Ciledug belum bisa menikmati jalan utama penghubung antardesa yang terputus akibat longsor terkena arus sungai Cijangkelok, beberapa waktu lalu. Pasalnya, hingga saat ini jalan tersebut belum diperbaiki. Dari pantauan Radar, nampak jalan utama tersebut masih dalam keadaan curam dengan kedalaman sekitar 2 meter dan hanya bisa dilewati pejalan kaki. Sementara, untuk pengguna kendaraan bermotor atau pengguna sepeda harus melewati jalan alternatif dengan memutar ke tanggul yang berada di sebelah barat jalur utama. Camat Ciledug, Edi Prayitno SIP saat dihubungi Radar mengatakan, pembangunan kembali jalan tersebut kemungkinan tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, karena tidak sedikit anggaran yang akan dikeluarkan. “Beberapa waktu lalu saya bertemu petugas BBWS Pusat dan mengajaknya langsung untuk survei lokasi. Dia mengatakan untuk perbaikan jalan sekaligus tanggul yang longsor harus melalui anggaran pusat yang jumlahnya miliaran rupiah,” paparnya. Lanjut dia, karena dalam pengerjaannya menggunakan sistem pembentangan bukan dibronjong, agar jalan tanggul kuat menahan arus air. “Mungkin baru akan masuk anggaran tahun 2012, setelah itu baru dikerjakan,” kata Edi. Sebagai alternatif jalan, pihaknya terus mengupayakan agar jalan alternatif yang sekarang digunakan untuk diperbaiki, sehingga bisa dilintasi dengan nyaman. “Beberapa waktu lalu, telah dikirim 10 truk pasir dan batu untuk memperkeras jalan,” tuturnya. Pihaknya mengimbau agar warga Cihoe bersabar untuk dapat menikmati jalan yang sebelumnya digunakan itu. Sementara itu, Kuwu Ciledug Wetan, Kuswara belum bisa dihubungi oleh Radar untuk dimintai komentarnya soal perkembangan jalan di kampung Cihoe. (jun)
Jalan Kampung Cihoe Masih Terputus
Sabtu 30-10-2010,06:00 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :