CIREBON - Peran mahasiswa harus bisa dirasakan oleh masyarakat. Mahasiswa harus hadir dalam setiap kondisi apapun karena mahahsiswa merupakan salah satu agen perubahan yang harus ada bersama masyarakat, terlebih ditengah kondisi sulit seperti saat ini.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Bambang Mujiarto ST saat memberikan arahan kepada anggota Forum Komunikasi Mahasiswa Cirebon Se-Bandung Raya (FKMC), kemarin.
Menurut dia, eksistensi mahasiswa harus terus dijaga sebagai salah satu elemen penting dalam pembangunan, pendampingan dan advokasi masyarakat. \"Selamat kepada pengurus baru yang dilantik hari ini, tanamkan terus jiwa militan mahasiswa untuk berkiprah di tengah masyarakat,\" ujarnya.
Diterangkan Bambang, ada beberapa poin yang ia garis bawahi agar roda kepengurusan FKMC bisa menjadi lebih baik, di antaranya yang paling penting adalah menata dan mendorong organisasi agar lebih mandiri dan modern menyesuaikan dengan perkembangan serta kebutuhan zaman.
\"Soliditas dan sinergitas harus dijaga, harus bisa mengahadapi dan menjawab tantangan zaman. Tugas mahasiswa tidak hanya belajar di kampus, tapi lebih luas lagi yakni membantu masyarakat secara riil dan membangun daerah dalam hal ini Cirebon agar maju dan berdaya saing,\" imbuhnya.
Poin lainnya yang menurut Bambang tak kalah penting adalah mahasiswa harus punya kontribusi nyata dimasyarakat. Hal ini bisa diimplementasikan dengan program pengabdian masyarakat yang harus terus dilakukan.
\"Menata organisasi, pergerakan mahasiswa, pengabdian kepada masyarakat dan membangun daerah, ini poin-poin yang harus dijaga agar semangat dan ruh organisasi berada di track yang benar,\"ungkapnya.
Dijelaskan Bambang, mahasiswa harus teurs kritis dan punya solusi membangun. Sehingga tidak hanya keras saat mengkritisi kebijakan pemerintah saja tapi juga punya solusi konkret berbasis akademis yang bisa menunjukkan kapasitas mahasiswa sebagai agen perubahan.
\"Apalagi FKMC berada di pusat ibu kota provinsi, maka seyogyanya FKMC harus bisa menjadi penyambung lidah masyarakat Cirebon. Terutama dalam menyuarakan nasib kemajuan daerah dan pembangunan Cirebon yang merupakan daerah perbatasan Jabar-Jateng,\" katanya. (dri/adv)