PEMBERIAN subsidi listrik dengan kapasitas 450 Volt Ampere (VA) oleh pemerintah dinilai tidak tepat sasaran. Program itu dirasa lebih dinikmati kelompok masyarakat mampu dibanding miskin. “Program subsidi listrik dengan kapasitas 450 Volt Ampere dinikmati masyarakat mampu, pemerintah diminta mengevaluasi,” kata Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah, Kamis (1/7).
Selain program subsidi listrik, kata Said, program subsidi LPG 3 kilogram (kg) juga masih belum tepat sasaran. Lagi-lagi, ia menilai, mayoritas penerima manfaat program tersebut juga didominasi kelompok ekonomi mampu.
Berdasarkan catatan pihaknya, sebesar 30 persen rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi rendah hanya menikmati 22 persen dari subsidi tabung LPG 3 kilogram.
“Kita tidak ingin masyarakat miskin dan rentan yang masuk kelompok 40 persen ekonomi terbawah hanya menikmati 26 persen subsidi listrik,” ujarnya.
Untuk itu, Said berharap, pemerintah segera melakukan evaluasi dan pengawasan jalannya berbagai program subsidi agar lebih tepat sasaran.
“Dengan begitu, belanja pemerintah berkontribusi nyata untuk mengatasi berbagai persoalan ekonomi yang muncul akibat dampak pandemi Covid-19,” pungkasnya. (fin)