KEMENTERIAN Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan bahwa pemerintah akan mempercepat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa kepada 8 juta penerima manfaat sebesar Rp 300.000 per bulan. Hal itu masuk dalam tahun anggaran 2021 yang sebesar Rp 72 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, percepatan penyaluran Bansos BLT akan diprioritaskan untuk penanganan Covid-19, khususnya masyarakat miskin atau tidak mampu. Penerima manfaat yang sebanyak 8 juta kelompok penerima, artinya pemerintah menganggarkan alokasi dana sebesar Rp 28,8 triliun.
“BLT di sini diberikan kepada keluarga miskin atau yang tidak mampu atau rentan di desa dengan besaran Rp 300.000 per kelompok penerima per bulan,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (2/7).
Sri Mulyani juga mengungkapkan, per tanggal 1 Juli 2021 penyaluran dana desa mencapai sebesar Rp 27,41 triliun, atau 38,1 persen dari pagu Rp 72 triliun total dana desa. Sementara penyerapan dana desa dari yang Rp 27,4 triliun tersebut sebesar Rp 5,05 triliun atau masih 17,5 persen dari target.
“Penerimanya adalah sebesar 5,02 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Ini 62,7 persen dari target 8 juta yang harusnya disasar,” ungkapnya.
Artinya, Sri Mulyani meambahkan, di dalam dana desa tersebut masih ada anggaran yang sangat memadai karena sampai bulan Juni ini baru 5 juta yang mendapatkan dan baru 5 triliun yang dibelanjakan.(jp)