BANK Indonesia (BI) mencatat, tingkat permintaan kredit masyarakat melalui bank mulai meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Permintaan utamanya datang dari kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). Berdasarkan survei BI, permintaan kredit rumah tangga untuk KPR dalam tiga bulan terakhir naik 4,82 persen, enam bulan terakhir naik 12,9 persen, dan setahun terakhir naik 12,88 persen.
Begitu juga dengan survei permintaan kredit rumah tangga untuk KKB yang naik 4,82 persen dalam tiga bulan terakhir, 6,45 persen pada enam bulan terakhir, dan naik 18,18 persen pada setahun terakhir.
“Permintaan kredit sudah mulai meningkat untuk KPR maupun pembelian kendaraan bermotor,” kata Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung, Sabtu (3/7/2021).
Menurut Juda, naiknya permintaan kredit oleh rumah tangga sejalan dengan kinerja perusahaan yang membaik. Salah satunya terpantau dari realisasi penjualan korporasi yang naik tinggi pada kuartal II 2021.
“Perusahaan mulai melakukan perekrutan tenaga kerja, sehingga melahirkan banyak kesempatan kerja bagi masyarakat. Sumber pendapatan pun ikut meningkat untuk bisa membayar kredit yang diambil,” ujarnya.
Selain itu, kata Juda, permintaan kredit juga tumbuh karena pemerintah dan bank sentral nasional memberikan berbagai stimulus. Misalnya, relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dan uang muka (down payment/DP) nol persen untuk pembelian rumah.
“Permintaan kredit masyarakat turut mendorong pertumbuhan KPR mencapai kisaran 6,61 persen sampai Mei 2021,” pungkasnya. (fin)