CIREBON - Sejumlah pedagang kedapatan melanggar PPKM Darurat Kota Cirebon. Kendati demikian, penindakan diharapkan lebih humanis saat melakukan razia.
Sekretaris Daerah, Drs H Agus Mulyadi MSi mengatakan, hari ini dan seterusnya, masih akan dilakukan patroli dan penindakan jenis usaha yang tidak diperbolehkan. \"Sampai tanggal 20 mohon pergerakannya dibatasi,\" tandasnya.
Terkait adanya perlawanan dari pedagang, sekda mengungkapkan, hal itu bagian dari tantangan yang harus dihadapi.
\"Teman-teman jangan terpancing emosi, lebih humanis. Sebab yang dihadapi adalah masyarakat,\" tutur Gusmul, sapaan akrabnya, kepada radarcirebon.com.
Dia juga meminta masyarakat menyadari bahwa pembatasan tersebut terpaksa dilakukan, karena kasus covid-19 sedang tinggi-tingginya.
Karenanya, para pelaku usaha juga diminta kesadaran untuk menyukseskan PPKM Darurat dan menekan mobilitas. \"Kita juga melindungi masyarakat dari wabah ini, mohon kesadaran masyarakat,\" katanya.
Diungkapkan dia, saat dirapatkan secara virtual dan dipimpin Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, penekanan mobilitas harus ditekan 50 persen. \"Kota Cirebon baru 21 persen. Jadi harus menekan lagi aktivitas masyarakat,\" tandasnya. (rdh)
Baca juga:
- Kasus Covid-19 Naik Terus, Bagaimana Kondisi Oksigen RSD Gunung Jati?
- Kasus Covid-19 Menanjak, Kapan Indonesia Mencapai Herd Immunity?
- Ditertibkan Petugas, Anak Pedagang Histeris, PKL: Demi Allah Saya Gak Tau