CIREBON- dr Hadri Pramono MARS kembali bertugas sebagai Direktur Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat. Atau dikenal masyarakat Cirebon sebagai RS Paru Sidawangi. Kemarin, ia memimpin rapat perdana melalui zoom meeting dengan mengundang seluruh pejabat struktural, dokter spesialis, dokter umum, dan kepala instalasi dan seluruh pegawai di rumah sakit tersebut.
Dalam rapat perdana itu, Hadri mengangkat topik tentang peningkatan pelayanan penyakit Covid-19 di RS Paru Provinsi Jawa Barat. Dia memberikan arahan terkait permasalahan yang ada selama dalam masa pandemi Covid-19.
Hadri menyarankan untuk kembali menghidupkan area zona hijau, kuning, dan merah dalam pelayanan Covid-19 serta menggunakan APD lengkap sesuai tempat. “Hal ini guna menghindari terjadinya penularan dan penyebaran Covid-19 terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya dalam rapat itu.
Adapun yang dimaksud dengan zona hijau adalah untuk pasien non Covid-19 seperti klinik anak, klinik penyakit jiwa, dan klinik penyakit dalam. Sementara untuk zona kuning yaitu untuk pasien Covid-19 tidak bergejala sampai dengan bergejala ringan seperti yang dilayani di poliklinik pinere. Sementara untuk zona merah yaitu untuk pasien rawat inap dengan tingkat penularan cukup tinggi seperti ruang Isolasi, IGD dan ICU Covid-19.
Hadri Pramono sendiri menggantikan dr Lucya Agung Susilawati MARS. Hadri pernah menjadi Direktur RS Paru Sidawangi pada tahun 2017 ketika Rumah Sakit Paru Sidawangi masih kelas C khusus. Kemudian tahun 2019 menjabat sebagai wakil direktur saat rumah sakit berubah menjadi Rumah Sakit kelas B khusus.
Pada tahun 2020 menjadi Wakil Direktur Yanmed dan Keperawatan di RSUD Al Ihsan Bandung, pada tahun 2021 sebagai sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Kemudian pada tanggal 25 Juni 2021 resmi dilantik dan diangkat kembali sebagai Direktur Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat. (dri)