JAKARTA - Pemerintah saat ini sedang melaksanakan evaluasi apakah PPKM Darurat dilanjutkan atau tidak. Keputusan akan diumumkan dalam 2-3 hari mendatang.
Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sejauh ini mobilitas masyarakat sudah berhasil ditekan. Ada beberapa daerah yang dapat dikatakan berhasil melakukan kebijakan ini.
Kendati demikian, penambahan kasus masih mengalami penambahan secara eksponensial atau melonjak.
Hal ini dikarenakan masih dalam masa inkubasi. Diperkirakan kurang lebih 14 sampai 21 hari untuk penambahan kasus mulai flatening dan menurun.
\"Hal itu sangat mungkin terjadi bila semua konsisten dengan PPKM Darurat,\" kata Luhut, dalam konferensi pers yang diikuti radarcirebon.com, Sabtu (17/7/2021).
Disebutkan Luhut, beberapa hari terakhir ada beberapa daerah yang penambahan kasusnya sudah menurun, seperti DKI Jakarta. Kemudian Bali juga diperkirakan akan menurun dalam seminggu ke depan.
\"Kami minta maaf bila pelaksanaan PPKM Darurat ini belum optimal,\" kata Luhut.
Dia juga mengakui, PPKM Darurat memberi dampak pada ekonomi rakyat kecil cukup besar, karena diturunkannya mobilitas.
\"Bukan kebijakan yang mudah untuk memutuskan hal tersebut. PPKM harus kita ambil untuk menurunkan penularan varian delta,\" tandasnya.
Luhut menilai kurva pandemi COVID-19 di Indonesia bisa diratakan tanpa naik lagi bisa terwujud bila semua warga taat terhadaap aturan PPKM Darurat.
\"Hal itu terjadi jika kita semua konsisten terhadap pelaksanaan PPKM ini,\" kata Luhut. (yud)
Baca juga:
- Kasus Covid-19 Kota Cirebon Menurun, Tapi BOR Masih Mengkhawatirkan
- Tanggapi Demo PPKM Darurat Hari Senin, Wali Kota Cirebon Minta Ini