“[Pemerintah] mengatakan kami akan mendapatkan Rp300.000, tetapi tahun lalu kami hanya menerima sekitar Rp120.000,” katanya.
“Ketika kami menerimanya, kami masih harus membaginya dengan tetangga lain yang tidak mendapatkannya.”
Aktivis juga menduga ada banyak kematian Covid yang tidak tercatat di antara orang miskin kota, yang tidak mampu untuk mendapatkan tes covid. (yud/the guardian)
Baca juga:
- Update Penyekatan Kota Cirebon, Simak Situasi terbaru
- Pramugara dan Pramugari Selingkuh, Pelakor Digerebek Istri yang Sedang Hamil
- Mau Anggap Covid Flu Biasa, Singapura Malah Lockdown Lagi sampai Agustus