JAKARTA - Pandemi covid 19 tidak diketahui sampai kapan akan berakhir. Karenanya, masyarakat Indonesia harus siap hidup berdampingan dengan virus corona.
Hal itu diungkapkan dr Kusmedi Priharto SpOT Mkes Kasubbid Tracing Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19.
\"Covid ini berbeda. Ada media antaranya. Flu babi, media antaranya babi. Kalau media antaranya dibasmi, maka akan hilang. Sedangkan Sars-Cov 2 ini, medianya manusia ke manusia. Tidak mungkin kita menghilangkan manusianya. Jadi semuanya tergantung pada perilaku kita,\" tuturnya.
Ketika perilaku manusia baik, maka angka penularannya akan turun. Tidak bisa semuanya diserahkan kepada pemerintah.
\"Seperti pada waktu dulu ada flu spanyol yang ada di RI juga yang sampai dengan 100 tahun,\" katanya.
\"Akhirnya masyarakat bagaimanapun juga harus beradaptasi dengan berbagai kehidupan yang berhubungan dengan masalah penularan daripada COVID-19 ini sendiri,\" imbuh dia.
Menurut dr Kusmedi, \'alat perang\' melawan COVID-19 cukup dengan menjaga daya tahan tubuh. Salah satunya tentu dengan menjalani vaksinasi COVID-19.
Vaksinasi COVID-19 ditekankan bukan untuk membunuh virus tetapi meningkatkan proteksi atau daya tahan tubuh seseorang melawan virus COVID-19. Proteksi akan lebih kuat jika ditambah kedisiplinan menjalani protokol kesehatan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
\"Kalau masing-masing menggunakan masker yang baik, kemudian salah satu dari kita sakit, kalau kita menjaga jarak 2 meter lebih dan kita senantiasa mencuci tangan, penularan antara orang dengan orang itu hanya satu setengah sampai 2 persen,\" jelas dia. (yud)
Baca jaga:
- Ada Pembangunan Pabrik Sepatu, Jalan Irigasi Pabedilan Terputus, Warga Tagih Janji Perusahaan
- Hebat, di Jagasatru Hanya Ada 7 yang Terkena Covid-19