JAKARTA – Hasil riset National Aeronautics and Space Administration (NASA) menyebutkan bahwa DKI Jakarta akan tenggelam, karena permukaan laut yang naik sebagai imbas perubahan iklim.
Riset itu, turut membandingkan foto pemetaan Jakarta pada tahun 1990 dan 2019. Kondisi ini bakal dihadapi ibu kota negara, karena meningkatnya suhu global dan pencairan lapisan es.
Banyak kota pesisir menghadapi risiko banjir yang semakin besar, karena kenaikan permukaan laut.
Tanda-tanga yang mengarah bahwa Jakarta akan tenggelam adalah permasalahan banjir yang telah terjadi sejak dulu.
Bahkan dalam beberapa dekade terakhir, masalah banjir semakin memburuk, sebagian didorong oleh pemompaan air tanah secara luas yang menyebabkan permukaan tanah menurun, dengan kecepatan tinggi.
Menurut beberapa perkiraan, sebanyak 40 persen permukaan tanah Jakarta sekarang berada di bawah permukaan laut.
Dengan rata-rata permukaan laut global yang naik sebesar 3,3 milimeter per tahun, dan di tengah tanda-tanda bahwa badai hujan semakin intens saat atmosfer memanas, banjir yang merusak telah menjadi hal biasa.
Sejak tahun 1990, banjir besar telah terjadi setiap beberapa tahun di Jakarta, dengan puluhan ribu orang sering mengungsi.
Musim hujan pada tahun 2007 membawa banjir yang sangat merusak, dengan lebih dari 70 persen kota terendam.
Urbanisasi yang cepat, perubahan penggunaan lahan, dan pertumbuhan penduduk telah memperburuk masalah.
Gambar Landsat di atas menunjukkan evolusi kota selama tiga dekade terakhir.
Baca juga:
- Tiba-tiba Presiden Biden Singgung 10 Tahun Lagi Jakarta Tenggelam dan Indonesia Pindah Ibu Kota
- Walikota Cirebon: Ada Oknum yang Bukan PKL Kibarkan Bendera Putih
- Geger Penampakan Benda Asing Diduga UFO di Langit Bandung, Ini Penjelasan BMKG