Lumrah, Tak Ada Pengondisian, Sekda Ikut Respons Curhat Para Pelaku Jakon yang Tersingkir oleh Pengusaha dari

Sabtu 07-08-2021,12:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON- Dugaan pengondisian 45 paket pekerjaan yang dikerjakan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada Dinas Pendidikan Kota Cirebon masih terus begulir. Terakhir para pelaku usaha jasa konstruksi masih menyuarakan terkait kecurigaan adanya permainan orang dekat kekuasaan. Apalagi setelah terjadi mutasi terhadap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Disdik, yakni Asep Komara.

Seperti diketahui, Asep Komara merupakan Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar pada Disdik Kota Cirebon. Ia kemudian dipindahkan menjadi Kabid Pemberdayaan Masyarakat, Investigasi, dan Pertolongan pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Asep digantikan Toto Haryanto SPd yang sebelumnya Kepala Seksi PTK SMP Disdik Kota Cirebon.

Di posisi Kabid Pemberdayaan Masyarakat, Investigasi, dan Pertolongan pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Asep menggantikan Deden Kusdani yang dipindahkan ke Kabid Ketahanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan Kota Cirebon.

Menanggapi isu yang beredar, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi menyampaikan bahwa mutasi adalah hal yang lumrah dan dalam proses karir dari seorang ASN. “Melakukan mutasi kan sesuatu hal yang lumrah dalam proses karir dari para ASN. Kita juga memang menegaskan bahwa ASN siap untuk ditempatkan di mana saja. Dan mereka setuju,” kata Agus, kemarin.

Terkait pernyataan para pelaku usaha jasa kontruksi yang menduga mutasi Asep Komara berkaitan dengan pengondisian lelang pekerjaan di Disdik, Sekda Agus Mulyadi menampiknya. “Kalau dugaan sih orang bisa berspekulasi. Tidak ada unsur seperti itu. Kami melihat dari sisi pengembangan karir ASN,” tutur pria yang akrab disapa Gus Mul itu.

Sebelumnya, pengusaha jakon Kota Cirebon Abdul Rojak kepada wartawan, Kamis (5/8), menduga ada proses pengondisian lelang pekerjaan dan berujung dipindahkannya Asep Komara. “Bagi kami, gak mungkin tidak ada pengondisian. Apalagi terlihat ada seseorang yang sibuk sendiri pada saat review di PPK. Dan yang mengejutkan, beberapa hari kemudian, PPK itu dimutasi,” terang Rojak.

Rojak menegaskan bahwa pekerjaan paket tersebut sudah ada yang mengarahkan, di mana seseorang yang mengordinir perusahaan dari luar kota untuk masuk Kota Cirebon. “Ada yang mengordinir dengan membawa kekuatan besar dan tidak ada keadilan karena ketika mau mengikuti ada keistimewaan tersendiri seperti persoalan waktu dan sebagainya,” jelasnya.

2

Sebelumnya, Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH sudah memberikan respons. Azis mengaku mengetahui informasi terkait paket pekerjaan yang dilelangkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon. “Setahu saya lelang sudah berjalan. Namun pemenangnya berasal dari mana saja saya tidak tahu persis,” tandas Azis.

Sementara terkait dengan dugaan pengondisian, Azis mengungkapkan bahwa memang dalam pelaksanaan proyek harus ada yang dikondisikan, dalam arti semua harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada. “Untuk itu harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Utamanya bagi setiap pengusaha agar sesuai dengan yang ditentukan dinas,” tuturnya.

Dirinya juga menegaskan bahwa tidaklah mungkin mengondisikan para pemenang lelang sesuai yang diinginkan pemerintah. “Namanya juga lelang bebas. Kemudian dikondisikan supaya salah satu menang, tidak bisa. Tapi yang penting prosesnya berjalan dengan adil,” tutup Azis. (jerrell)

Tags :
Kategori :

Terkait