CIREBON - Kota Cirebon memperingati HUT ke 652 pada, Selasa (10/8/2021). Namun menurut Babad Cirebon, seharusnya baru merayakan hari jadi yang ke 576. Kenapa bisa demikian?
Polemik terkait penentuan usia Kota Cirebon inj, sudah berlangsung lama. Kendati sama-sama menggunakan peristiwa Babad Cirebon, namun penghitungan tahunnya berbeda.
Keraton Kanoman sebenarnya sempat membentuk tim dan mempelajari naskah-naskah kuno yang dimiliki. Kemudian menyadari adanya fakta baru tersebut.
Keraton Kanoman berkeyakinan peristiwa babad alas oleh Pangeran Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana terjadi pada 1 Muharam 867 H, bukan 1 Muharam 791 H.
Perhitungan usia tersebut didasarkan salinan naskah Negara Kertabumi dan Purwaka Caruban Nagari yang dimiliki Keraton Kanoman.
Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina ST MHum mengungkapkan, berdasarkan Babad Cirebon seharusnya tahun ini Kota Cirebon merayakan Hari Jadi yang ke-576.
Titik nol Babad Alas itu adalah wilayah Witana (Wi = Pembuka. Tana = Tana, disebut Tanah Penbuka) yang sekarang berada di dekat Bangsal Mande Mastaka (Tempat Bertahtanya Sultan Kanoman).
Dari situlah kemudian Kesultanan Kanoman menetapkan bahwa Cirebon kini telah berusia 576 tahun.
Merujuk pada Babakyaksa Sajarah Pakuwuan Caruban yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuwana dan Ki Danusela yang mana setiap tahunnya pada tanggal 1 Ram-Ji-Ji / Muharram (Sura) selalu diadakan Pembacaan Babad Cirebon di Keraton Kanoman Cirebon.
Pada tahun 1440 M / 1362 Saka, di wilayah selatan pesisir Cirebon yang sekarang disebut Kelurahan Lemahwungkuk, terdapat seorang Pertapa bernama Ki Danusela dengan istrinya Nyai Arum Sari, Ratna Riris (anaknya) dan sesepuh wilayah tersebut yang bernama Ki Sarnawi.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Mall Kota Cirebon Boleh Buka, Pengelola-Pengunjung Harus Sudah Divaksin
- Pengumuman: Ganjil Genap Mulai 16 Agustus, Jumat-Sabtu Uji Coba
- Di Bangunan Pertama di Cirebon, Pembacaan Babad Hanya Diikuti Keluarga Keraton Kanoman