Rabu, 15, Agustus 1945. Lapangan Alun-alun Kejaksan dan di sekitar Jalan Siliwangi, Kota Cirebon menjadi tempat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Sebuah peristiwa sejarah yang kerap luput dari pembahasan.
GEGAP gempita HUT Kemerdekaan RI, selalu terasa setiap kali memasuki Agustus. Namun, jangan lupakan sebuah peristiwa yang turut menentukan nasib bangsa Indonesia.
Sebuah proklamasi yang menyatakan bahwa Indonesia telah lepas dari penjajahan.
Kurang terpublikasinya proklamasi di Cirebon yang dibacakan ayahanda Menteri Pertahanan era Megawati Soekarnoputri, Juwono Sudarsono, ini juga karena faktor politik.
Peristiwa itu disinyalir terjadi atas ketidakberdayaan Syahrir dalam membujuk Soekarno untuk segera membacakan proklamasi kemerdekaan atas desakan kaum muda pergerakan.
Proklamasi di Cirebon itu dibacakan di sebuah persimpangan jalan dekat Alun-Alun Kejaksan pada 15 Agustus 1945, tepat hari ini 76 tahun lalu.
Sekitar 150 orang hadir dalam pembacaan itu yang sebagian besarnya adalah anggota PNI Pendidikan.
Peristiwa proklamasi ini, diawali siaran radio Jepang yang mengumumkan penyerahan negeri matahari terbit itu kepada sekutu.
Mendapati kabar ini, Sjahrir memberi tahu Soekarno dan Hatta dan memaksa untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.
Sebuah versi mengatakan bahwa Sjahrir menyusun teks proklamasi untuk disebarkan oleh kader gerakan bawah tanah.
Adapun proklamasi di Kota Cirebon itu, diperkirakan dilakukan pada sore hari.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Uji Coba Hari Ke-2 Lancar, Ganjil Genap Mantap Diterapkan Senin Mandatang
- Heboh Mural Jokowi 404 Not Found, Begini Ceritanya
- Jangan Terlena dengan Pertumbuhan Ekonomi