KABUL - Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani dikabarkan kabur. Entah kemana tujuannya. Hingga kini, dia masih belum mengungkap keberadaannya.
Ghani disebutkan pergi meninggalkan Kabul ketika Taliban makin dekat ke ibu kota negara. Atau tepat sebelum Istana Negara dikuasai.
Laporan Associated Press sebelumnya menyebut Ghani meninggalkan Kabul diam-diam tanpa memberitahu para pemimpin politik lainnya.
Dalam pernyataan via Facebook yang dipostingnya dari lokasi yang tidak diketahui, Ghani mengakui dirinya meninggalkan Kabul karena tidak ingin terjadi pertumpahan darah. Dia juga menyebut bahwa keputusan meninggalkan negaranya merupakan \'pilihan yang sulit\'.
Sementara itu, Kantor Berita Rusia RIA menyebutkan bahwa Ghani kabur menggunakan empat mobil penuh uang tunai.
Dalam pelariannya mereka berusaha memindahkan uang tunai itu ke helikopter, meski tidak semuanya dapat dimuat.
\"Empat mobil penuh uang, mereka berupaya memasukkan sebagian uang lainnya ke dalam sebuah helikopter, tapi tidak semuanya muat. Dan sejumlah orang dibiarkan tergeletak di landasan,\" demikian disampaikan Juru Bicara Kedubes Rusia di Kabul, Nikita Ishchenko.
Ischenko mengonfirmasi pernyataan itu kepada Reuters. Dia menyebut dirinya mengutip keterangan \'sejumlah saksi\' sebagai sumber informasinya. Reuters tidak bisa mengonfirmasi secara independen keterangan Ischenko tersebut.
Belum ada komentar dari Ghani terkait hal tersebut.
perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, menyatakan tidak jelas berapa banyak uang yang ditinggalkan pemerintahan Ghani.
\"Saya harap pemerintah yang kabur tidak mengambil semua uang dari anggaran negara. Itu akan menjadi dasar anggaran jika ada yang tersisa,\" sebut Kabulov kepada radio lokal Rusia, Ekho Moskvy.
Sementara itu, beredar juga informasi bahwa Ghani tenga berada di Oman. Dari negara itu, dia akan bertolak ke Amerika Serikat. (yud)
Baca juga:
- Mengejutkan! Tiba-tiba Wabup Indramayu Lucky Hakim Mengundurkan Diri dari PSSI
- Warga Afghanistan Kabur dari Taliban, Berebut Naik Pesawat, Amerika akan Lanjutkan Evakuasi