JAKARTA - Deddy Corbuzier tak pernah menyangka covid 19 bakal membuatnya kritis. Sampai paru-paru nya rusak 60 persen, karena mengalami badai sitokin.
Seperti diketahui, Deddy sempat rehat dua minggu dari media sosial. Rupanya, selama itu dirinya mesti berjuang antara hidup dan mati karena infeksi virus corona.
\"Yes it\'s a life and death situation. Hebatnya oksigen darah saya tidak turun bahkan diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini hingga saya bisa selamat walau dengan kerusakan paru yang parah,\" kata Deddy, memaparkan kondisinya.
Deddy mengungkapkan awal mula dirinya terinfeksi. Ketika itu, dirinya mesti merawat beberapa anggota keluarganya yang terkena covid-19.
\"Saya sakit, saya kena covid. Saya ngurus keluarga yang pada saat itu, keluarga itu hampir semua terkena covid. Jadi saya ngurusin mereka semua dan kontak saya dengan mereka terus-terusan,\" ungkapnya.
Dari hasil tes antigen yang dilakukan rutin, dia kemudian positif terinfeksi. Hanya saja, awalnya tidak ada gejala apapun yang dialami. Sehingga Deddy merasa bakal baik-baik saja.
Namun, di minggu kedua, Deddy mengalami demam tinggi hingga memutuskan untuk melakukan tes CT toraks.
\"Tiba-tiba di minggu kedua setelah saya kena dan sudah negatif pada saat itu, demam saya tiba-tiba naik, malam-malam demam saya naik sampai hampir 40 [derajat],\" katanya
Setelah menjalani tes CT toraks hasil menunjukkan bahwa terdapat kerusakan dalam tubuh Deddy.
\"Ternyata ada kerusakan, hitungannya itu 30 kalau engga salah, saya enggak ngerti itu 30 persen atau apa,\" kata Deddy.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Keluarga Besar Kesultanan Cirebon Tagih Pembuktian Rahardjo Djali
- Nyaris Meninggal, Deddy Corbuzier Trending di Twitter