CIREBON - Sejak awal masa pandemi, Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati menjadi salah satu tempat rujukan penanganan pasien Covid 19. Sebagian besarnya berdomisili dari Ciayumajakuning dan daerah lain.
Direktur RSD Gunung Jati dr Katibi MKM menjelaskan, sejak Maret 2020 atau pada masa awal-awal penerapan status pandemi Covid-19, pihaknya mencatat sudah ada 2.646 orang pasien Covid-19 yang tertangani, sampai dengan input data yang sudah masuk hingga bulan Juli 2021.
“Pasien yang ditangani itu ada yang berstatus terkonfirmasi positif Covid-29, maupun yang suspek karena hasil pemeriksaan PCR-nya negatif,” ujarnya.
Bila dipilah dari klasifikasi asal domisilinya, pasien asal Kota Cirebon berjumlah 939 orang, atau 35,49 persen.
Asal Kabupaten Cirebon 1.253 orang atau 47,35 persen, Indramayu 142 orang atau 5,37 persen, Majalengka 87 orang atau 3,29 persen, serta daerah lainnya 131 orang atau 4,95 persen.
Melihat pada asal domisili pasien Covid-19 di RSD Gunung Jati, sebagian besar berasal dari luar Kota Cirebon.
Hal inilah yang menjadikan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon berencana untuk koordinasi dengan daerah lain, agar bisa membantu menyumbang dana penanganan Covid-19.
Setidaknya untuk memenuhi kebutuhan pembayaran tunggakan insentif nakes di RSUD untuk termin pembayaran Agustus-Desember 2020.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Cirebon berencana untuk meminta patungan dari daerah lain, untuk membiayai penanganan Covid-19.
Setidaknya, kalau rencana ini bisa gol, dana tersebut bisa dialokasikan untuk membiayai tunggakan insentif tenaga kesehatan (nakes) di RSD Gunung Jati.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Milad Habib Rizieq ke-56, Tokoh Ulama Tumpengan
- Ditutup Sejak 2 Agustus, Jalan Kanci Sindang Laut Sudah Beres, Tinggal Nunggu Ini
- Mau Mandi, Santri Ponpes di Ciwaringin Tewas Kesetrum Pompa Air