Utang Menggunung, Pemerintah Mau Tambah Lagi, Bandara Kertajati Ikut Disebut

Minggu 29-08-2021,15:30 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

JAKARTA - Pemerintah kembali berencana menambah utang luar negeri (ULN). Kendati demikian, penggunaan dana tersebut diharapkan tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat.

Politikus Gerindra Arief Poyuono menilai, utang luar negeri Indonesia sudah menggunung. Dan tidak menutup kemungkinan bakal kian memberatkan APBN di kemudian hari.

Dia kemudian menyinggung penggunaan dana dari utang luar negeri. Yang kabarnya untuk membangun infrastruktur, bansos, dan lain lain.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang dilakukan kerap kali tidak membawa dampak signifikan. Bahkan terkesan mangkrak.

\"Itu apakah signifikan untuk keperluan masyarakat saat ini dan apakah setelah selesai dibangun bisa menyumbangkan untuk meningkatkan PDB. Pikirkan ini,\" ujarnya.

Arief mengakui saat utang digunakan untuk membangun infrastruktur akan berdampak tumbuhnya ekonomi dari sisi komsumsi. Tetapi pertanyaannya, apakah setelah proyeknya selesai akan memberikan dampak terhadap PDB atau tidak, atau justru memberatkan APBN.

Dia mempertanyakan apakah infrastruktur yang sudah dibangun dan beroperasi seperti bandara, LRT, kereta cepat, jalan tol, mampu untuk mencicil utang yang digunakan.

2

\"Kenyataannya banyak jalan tol yang menyebabkan BUMN karya keuangannya berdarah-darah dan BUMN karya sedang menjual ruas ruas tol yang tidak ekonomis alias imbal balik dari investasi yang lama,\" tukasnya.

Kereta Bandara Cengkareng - Jakarta yang dipertanyakan efektivitasnya dalam mengembalikan pinjaman utang.

\"Ada lagi, seperti airport di Cirebon (bandara Kertajati, red) yang akhirnya hanya disewakan untuk prewedding setelah selesai,\" ujar Arief.

Mantan waketum Partai Gerindra itu tidak mempersoalkan langkah pemerintah berutang, tetapi jika penggunaan duit pinjaman salah ditempatkan pada program-program pembangunan, itu justru akan memberatkan perekonomian nasional di masa depan. (yud/jpnn)

Baca juga:

Tags :
Kategori :

Terkait