CIREBON- PT PLN (Persero) terus mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Pemenuhan terhadap ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), satu bukti nyata komitmen perusahaan. Termasuk dalam melaksanakan kebijakan pemerintah dan mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada sektor ketenagalistrikan.
PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) turut mendukung upaya ini. Memanfaatkan produk industri domestik dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah, PLN UIP JBT berhasil dorong TKDN melampaui 50 persen.
“Meski ada beberapa komponen yang belum dapat diproduksi di dalam negeri, namun pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan PLN di Jawa Barat dan Jawa Tengah dominan didukung oleh industri dalam negeri. Baik dalam pengadaan barang maupun jasa,” ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi.
Agung menyebutkan, perhitungan capaian TKDN mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 054 Tahun 2012 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan. Capaian rata-rata TKDN PLN UIP JBT terbagi jadi tiga sektor. Yakni TKDN sektor pembangkitan 55,58 persen, TKDN sektor transmisi 81,41 persen, dan TKDN sektor gardu induk 62,62 persen.
“Pencapaian TKDN tentunya tidak lepas dari dukungan para stakeholders, baik dengan pemerintah, konsultan maupun kontraktor. Kami berharap kerja sama dan sinergi yang baik antar stakeholders dapat meningkatkan capaian TKDN di sektor ketenagalistrikan,” imbuh Agung, kemarin.
Selain meningkatkan implementasi TKDN, PLN UIP JBT juga terus berupaya menunjukkan komitmennya dalam mendukung pilar Green pada Transformasi PLN. Di antaranya menyelesaikan pembangunan pembangkit renewable energy/Energi Baru Terbarukan (EBT) serta beberapa proyek kelistrikan lainnya.
Salah satu proyek EBT yang sedang digarap oleh PLN UIP JBT adalah PLTA Jatigede 2x55 Mega Watt (MW) yang berada di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Baru-baru ini PLN UIP JBT telah berhasil melakukan pemasangan rotor yang merupakan salah satu bagian berputar dalam generator bertipe vertical shaft semi-umbrella pada PLTA Jatigede.
Rotor ini berfungsi untuk mengkonversikan gerakan mekanis pada turbin yang digerakkan oleh air sehingga menghasilkan listrik. Dengan pemasangan rotor tersebut, progres pembangunan Power House dan Switchyard pada pembangkit EBT itu sampai Agustus 2021 mencapai 92,55 persen untuk pekerjaan sipil dan 79,44 persen untuk pekerjaan Elektrikal Mekanikal.
“Meski di tengah kondisi pandemi Covid-19, kami tetap berupaya maksimal agar proyek PLTA Jatigede dapat berjalan sesuai target. Secara keseluruhan pembangunan PLTA Jatigede telah mencapai progres sebesar 87,25 persen dengan capaian TKDN sebesar 55,58 persen,” ungkap Agung.
Selain PLTA Jatigede 2x55 MW, beberapa proyek pembangkit, jaringan transmisi dan gardu induk lainnya dibangun untuk mendukung keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali. PLN UIP JBT juga berkomitmen untuk terus meningkatkan penggunaan produk dalam negeri pada setiap pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tersebut.
Diketahui, PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan no 1 pelanggan untuk untuk Solusi Energi.
PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) adalah salah satu unit PLN yg mendapatkan penugasan untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan berupa pembangkit, transmisi dan gardu induk di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dalam pelaksanaan, PLN UIP JBT memanfaatkan TKDN baik dari pengadaan barang maupun jasa mencapai hingga lebih dari 50 persen. (via/opl/rls)