PEMBERLAKUAN Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memang harus dilakukan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Namun siapa sangka pembelajaran secara daring tersebut membuat kesulitan tersendiri bagi sekolah, karena tidak bisa berhadapan secara fisik.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 1 Kota Cirebon, Veni SPd menjelaskan, selama pandemi memang pihaknya harus terus mengadakan PJJ tanpa ada tatap muka. \"Selama pandemi kita memang PJJ dan sudah berlangsung baik dan lancar. Kita tetap menggunakan aplikasi dan media yang sudah ada untuk pelaksanaan PJJ,\" jelas Veni.
Sejauh ini, aplikasi yang digunakan oleh SMPN 1 di antarnya adalah Google Classroom, WhatsApp, Zoom Meeting, dan juga media TV di RCTV pada masa tahun ajaran 2020-2021.
\"Pembelajaran daring kita tetap gunakan melalui Google Classroom dan komunikasi lainnya menggunakan media WA. Jadi guru membuat grup untuk komunikasi dan absensi anak-anak,\" tutur Veni.
Ketika mengikuti Google Classroom, terang Veni, anak-anak diberikan tugas dan materi serta berkomunikasi lewat WA. Kemudian untuk penilaian akan dilakukab melalui Google Form. \"Kita tidak pernah melakukan PTM sama sekali. Blended learning juga belum pernah. Untuk anak-anak ketemu secara virtual dengan kami melalui Zoom Meeting agar ada interaksi. Ataupun melalui video yang dibuat,\" imbuh Veni.
Dia juga mengatakan pihaknya membatasi Zoom Meeting hanya 1 kali dalam 4 minggu dengan maksimal 1 jam. \"Kita sudah ada jadwal menggunakan zoom. Kita memikirkan kuota anak, tidak selalu menggunakan zoom meeting,\" tutur Veni.
Selain itu juga, PJJ dalam 2020-2021 juga diadakan di RCTV. Namun ketika ada PJJ untuk tingkat SMP maka pihaknya akan meminta guru untuk libur mengajar dan mengalihkan siswa ke RCTV. \"Nanti kita juga siapkan tugas untuk anak-anaknya. Ini juga bagus karena guru-guru belajar tampil di TV juga,\" jelas Veni.
Dia mengakui bahwa selama masa PJJ memang ada kendala pada guru-guru yakni anak-anak terkadang kurang mengerti dengan pelajaran yang ada. \"Pasti ada yang kurang mengerti. Apalagi kondisinya berbeda dengan mengajar di kelas dan daring. Kalau di kelas kita bisa lihat kemampuan anak-anaknya seperti apa. Mengerti tidak, bisa kita hampiri satu-satu,\" ungkap Veni.
\"Memang kangen juga ketemu anak-anak. Kangen dengan omelan yang kita berikan. Kadang anak-anak juga cuma bilang mengerti tanpa nanya,\" imbuhnya. (jrl)
BACA JUGA:
- Enam Daerah di Jawa Barat Berstatus PPKM Level 2, PTM Diperbolehkan Asal?
- Breaking News: Mulai Besok Ganjil Genap di Kota Cirebon Dihentikan