Arahkan Siswa Gemar Menabung

Senin 08-11-2010,07:04 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Perbankan jeli melihat peluang. Kalangan pelajar menyimpan potensi besar sebagai calon nasabah, baik saat ini maupun akan datang. Lebih dari itu, kebiasaan menabung bagi siswa sekolah diharapkan menjadi prinsip yang kelak mengantarkan mereka jadi manusia paham makna berhemat. MINGGU pagi (7/11), kantor Bank Indonesia (BI) Cirebon dipadati masyarakat. Sebagian besar anak-anak dan orang tuanya. Mereka antusias mengikuti lomba yang digelar mendukung peluncuran acara Gerakan Siswa Menabung (GSM). Ada lomba mewarnai bagi pelajar TK, lomba menggambar terkait tabungan tingkat SD, dan lomba membuat puisi tentang tabungan bagi pelajar SMP. “Kegiatan ini serentak diadakan seluruh Indonesia. Hanya memang kemasan acara berbeda. Seperti kantor BI Bandung dan BI Bengkulu yang melaksanakan acara jalan santai bersama para pelajar, dan kantor BI Jogjakarta yang menggelar bakti sosial bagi korban bencana Merapi,” kata Pimpinan BI Cirebon, Syarifuddin Bassara, yang juga ketua sub Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) wilayah Cirebon, dalam sambutannya. Mengapa GSM diluncurkan? Syarifuddin menjelaskan dua tahun lalu perbankan nasional gegap-gempita menggencarkan program “Ayo ke Bank”, agar masyarakat tak sungkan datang ke bank. Selain bisa mengakses layanan tabungan, ajuan pinjaman, transfer uang, bank juga telah melayani proses pembayaran listrik, air PDAM, dan telepon Telkom. Diharapkan dengan mengingat “Ayo ke Bank”, lebih banyak lagi masyarakat memanfaatkan segala layanan di atas lewat bank. Kini, di awali pada Februari 2010 lalu, perbankan nasional meluncurkan program Gerakan Indonesia Menabung (GIM), dan GSM adalah rangkaian kelanjutannya. “Siswa kami arahkan untuk mau menabung di bank,” tutur Syarifuddin. Menurutnya, selama ini banyak pelajar masih menabung di celengan, atau menaruh uang di bawah bantal. Selain cenderung tak aman, menabung dengan cara lawas semacam itu rentan tidak tahan lama, karena selalu tergoda untuk menggunakan uang yang telah disimpan. Pihak perbankan pun tak tinggal diam. Berupaya menghimpun dana pelajar agar lebih bayak disimpan di bank, sejak launching GIM ditawarkan pula produk TabunganKu. Diterangkan Deputi Bidang Perbankan BI Cirebon, Yandi Rusliandi, TabunganKu tersedia di bank umum konvensional dan bank syariah, termasuk BPR serta BPRS. Warna buku rekening TabunganKu semua sama, orange. Sementara di bank syariah, buku rekening akan ditambahi logo Islamic Banking (iB). Ketentuan menabung di TabunganKu untuk di bank umum, pembukaan rekening awal Rp20 ribu dan setoran selanjutnya minimal Rp10 ribu, dengan keuntungan bebas biaya administrasi bulanan. Sedangkan untuk di BPR dan BPRS, pembukaan rekening cukup Rp10 ribu dengan setoran berikut bebas. Terkait suku bunga per tahun yang ditetapkan, Yandi menyebutkan, untuk simpanan hingga Rp500 ribu adalah 0 persen, Rp500 ribu sampai Rp1 juta ialah 0,25 persen dan untuk simpanan di atas Rp1 juta mendapat bunga 1 persen. Sementara untuk penarikan uang di TabunganKu minimal Rp100 ribu. Disengaja agar pelajar atau masyarakat tak mudah mengambil tabungan yang sudah dikumpulkan. “Dan, agar jumlah tabungan senantiasa bertambah,” ujar Yandi. Di akhir acara peluncuran GSM, panitia memberi apresiasi pada sekolah yang memiliki jumlah tabungan terbanyak. Tercatat tingkat SD juara 1 SD Karya Mulya 1 Kota Cirebon dengan dana tabungan Rp666 juta di Bank Pasar, juara 2 SD Cigasong Majalengka tabungan Rp212 juta disimpan di LPK Cigasong, dan juara 3 SD Tulung Agung Indramayu tabungan Rp126 juta di Bank Syariah Mandiri. Tingkat SMP juara 1 SMPN 2 Jamblang tabungan Rp83 juta di PD BPR Klangenan, juara 2 SMPN 1 Gegesik tabungan Rp51 juta di PD BPR Gegesik, dan juara 3 SMP Al Washilah Sumber tabungan Rp50 juta di PD BPR Cirebon Selatan. Tingkat SMA juara 1 SMKN 1 Indramayu tabungan Rp202 juta di BJB Indramayu, juara 2 SMK Al Musyawirin Kabupaten Cirebon tabungan Rp73 juta di PD BPR Weru, dan juara 3 SMKN I Anjatan tabungan Rp35 juta disimpan di PD BPR Anjatan. Analisa Yandi, kecenderungan sekolah di luar Kota Cirebon terutama daerah pinggiran, menunjukan perkembangan positif jumlah dana tabungan. Sekolah yang memanfaatkan keberadaan PD BPR, terlihat sinergis dengan keaktifan PD BPR membinan sekaligus menghimpun dana para pelajar. “Kami berharap kebiasaan menabung di kalangan pelajar terus tumbuh, TabunganKu bisa jadi pilihan,” imbuhnya. (ron/advertorial)

Tags :
Kategori :

Terkait